Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Tanggapi Isu Harga Beras dan Gabah Turun karena Impor, Budi Waseso: Sebetulnya Tidak Demikian

Penyerapan beras petani di tengah isu penurunan harga gabah dan beras akan tetap dilaksanakan sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

TRIBUNNEWS.COM/IRWAN RISMAWAN
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menanggapi isu harga beras dan gabah turun karena adanya impor. Dalam foto: Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (18/3/2021). 

TRIBUNTERNATE.COM - Isu harga beras dan gabah turun karena adanya impor belum lama ini beredar di tengah masyarakat.

Terkait isu tersebut, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memberikan penjelasan.

Perum Bulog saat ini masih terus melakukan penyerapan beras hasil panen petani dalam negeri.

Budi Waseso mengatakan, penyerapan yang dilakukan ini merupakan upaya untuk mempertahankan ketersediaan stok cadangan beras pemerintah sekaligus mencermati munculnya isu penurunan harga beras di sejumlah daerah.

“Bulog konsisten menyerap beras petani sebagai upaya stabilisasi harga beras di hulu, penyerapan ini juga membantu menggerakkan perekonomian di tingkat petani,” jelas Budi Waseso dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (6/7/2021).

Pria yang disapa Buwas tersebut melanjutkan, penyerapan yang dilakukan Bulog ini membuat stok cadangan beras pemerintah masih terus terjaga.

Tercatat, ada 1,4 juta ton beras yang juga merupakan masuk dalam batas aman sesuai penugasan pemerintah, yaitu 1 juta ton hingga 1,5 juta ton beras.

“Jumlah tersebut juga akan semakin bertambah mengingat masih ada sisa hasil panen sebelumnya di beberapa daerah, belum lagi nanti akan disusul dengan panen gadu beberapa bulan ke depan,” ucap Buwas.

Baca juga: Lowongan Kerja Bappenas, Dua Posisi Tenaga Pendukung Substansi, Dibuka hingga 9 Juli 2021

Baca juga: Sebut Kolapsnya Sistem Kesehatan Mesti Diakui, Mardani Ali Sera Minta Pemerintah Lakukan 3 Hal Ini

Baca juga: Lurah Pancoran Mas Ditetapkan Jadi Tersangka setelah Gelar Hajatan Pernikahan di Masa PPKM Darurat

Meski demikian, Buwas mengakui di tengah upaya penyerapan tersebut muncul isu tentang penurunan harga gabah dan beras sebagai akibat melimpahnya pasokan gabah dan beras dari hasil panen sebelumnya yang masih terus berlangsung.

“Memang saya mendapatkan laporan tentang penurunan harga gabah dan beras yang katanya akibat impor beras,” jelas Buwas.

“Sebetulnya tidak demikian, tetapi lebih karena melimpahnya hasil panen dan akan semakin bertambah karena akan berlanjut dengan panen gadu nanti. Jadi bukan karena impor,” paparnya.

Perum Bulog memastikan, penyerapan beras petani di tengah isu penurunan harga gabah dan beras akan tetap dilaksanakan sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Sehingga diharapkan diterapkannya HPP gabah dan beras, dapat menjaga harga di tingkat petani.

“Jadi (isu harga turun) bukan karena impor, dan Insya Allah pemerintah tahun ini tidak perlu impor beras,” pungkasnya.

Selama PPKM Darurat, Bulog Jamin Stok Beras Aman

Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat yang dimulai pada Sabtu (3/7/2021), Perum Bulog menjamin pasokan beras dalam jumlah aman.

Bahkan Bulog juga memastikan mampu menghadapi kebutuhan lonjakan beras yang tak terduga.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajarannya untuk menyiapkan stok beras dan kebutuhan pangan lainnya agar selalu tersedia di masyarakat.

"Tidak ada masalah, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat walau ada lonjakan permintaan," ujar Awaludin dalam keterangan yang diperoleh Tribunnews.com, Sabtu.

"BULOG akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut," sambungnya.

Bulog memastikan, seluruh jaringan yang bekerjasama dengan pihaknya sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara online maupun offline.

Juga outlet-outlet milik Perum Bulog seperti di RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada.

Hingga saat ini jumlah stok beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia sebanyak 1,4 juta ton, ini merupakan batas aman sesuai penugasan pemerintah yaitu sebanyak 1 – 1,5 juta ton.

"Untuk pendistribusian juga tidak ada masalah, karena Bulog termasuk cakupan sektor kritikal industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari," kata Awaludin Iqbal.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ada Isu Harga Beras dan Gabah Turun Imbas Impor, Begini Penjelasan Budi Waseso

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved