Tak Dapat Perawatan di RS dan Kendala Penutupan Jalan, Lansia di Bandung Meninggal di Taksi Online
Kokom Komariah sempat dibawa ke dua rumah sakit, tetapi ditolak karena rumah sakit itu semua sudah penuh.
Jalan ditutup, Kokom meninggal dunia sebelum sampai di RS Santosa
Di tengah kondisi darurat dan berkejaran waktu serta rumah sakit penuh, mereka juga dihadapkan pada situasi penutupan jalan dan penyekatan akses jalan di Kota Bandung.
Saat itu, mereka datang dari arah Jalan Gatot Subroto hendak menuju Jalan Kebon Jati via Jalan Asia Afrika.
"Pas lihat ada penutupan jalan, dan enggak ada petugas yang jaga di pos itu, akhirnya si akang (sopir taksi online) coba cari alternatif jalan lain," ujar Agus.
Namun, tak berapa lama, anak laki-lakinya menanyakan soal kondisi ibunya.
"Saya coba panggil-panggil tapi nggak ada respons, kayak orang lagi tidur. Saya coba angkat tangannya tapi lemas dan jatuh lagi."
"Saya dan anak juga si akang sopir syok dengan kondisi itu dan bilang kalau ibu sudah meninggal," ungkap Agus.
Lansia itu meninggal dunia di dalam mobil milik Bani sebelum sampai di RS Santosa.
"Meninggalnya dalam perjalanan dari RS Al Islam ke RS Santosa. Dari Arcamanik sampai Kebon Jati muter-muter sekitar satu jam.
"Tapi waktu itu nggak sampai kena penutupan jalan," kata Bani.
Jenazah diantar balik ke rumah, sopir tak mau dibayar
Lantaran tidak dapat tertolong, Bani pun dengan ikhlas mengantarkan kembali jenazah ke rumah keluarga jenazah, tempat pertama kali dia menjemput.
"Ini pengalaman pertama saya ada yang meninggal di dalam mobil saya."
"Tapis Insya Allah saya nggak trauma, mudah-mudahan jadi amal ibadah untuk saya," ungkapnya.
Bahkan, kata Agus, sopir taksi online itu enggan menerima bayaran.