Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Laporan Tim LawanCovid-19: 451 Penderita Meninggal Dunia Saat Jalani Isolasi Mandiri

"Mereka beranggapan sakit biasa dan cenderung denial dengan Covid-19. Jadi, terlambat diperiksa ditangani dan dikonfirmasi positif setelah meninggal."

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
ILUSTRASI - Dalam foto: Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Kamis (26/3/2020). Tim Koalisi Warga LaporCovid-19 mencatat sebanyak 451 pasien Covid-19 meninggal saat menjalani isolasi mandiri (isoman). 

TRIBUNTERNATE.COM - Angka kematian akibat virus corona Covid-19 di Indonesia masih terus mengalami peningkatan.

Per Senin (13/7/2021), terdapat penambahan 891 kasus kematian, sehingga total jumlah orang meninggal dunia akibat Covid-19  di Tanah Air mencapai 67.355.

Dari puluhan ribu kasus kematian akibat Covid-19, tercatat ratusan orang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman).

Sebanyak 451 pasien Covid-19 meninggal saat menjalani isolasi mandiri, menurut laporan Tim Koalisi Warga LaporCovid-19.

Mereka meninggal dunia karena berbagai alasan, mulai dari terlambat mendapatkan pertolongan karena rumah sakit penuh, hingga karena tidak terpantau dengan baik oleh pemerintah.

”Pasien Covid-19 meninggal karena terlambat ditangani bahkan saat membutuhkan fasilitas isolasi mandiri,” kata Inisiator LaporCovid-19, Ahmad Arif dalam konferensi virtual CISDI tentang kolapsnya rumah sakit dan kematian pasien isoman, Senin (12/7/2021).

Namun kata Arief, ada pula pasien yang beranggapan mereka hanya menderita sakit biasa sehingga terlambat diperiksa dan baru terkonfirmasi positif Covid-19 setelah meninggal.

Baca juga: Ketua Uji Klinis Vaksin Sinovac Dokter Novilia Meninggal, Ridwan Kamil: Pahlawan Kita di Era Pandemi

Baca juga: Penting, Perhatikan Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Sebelum dan Sesudah Vaksin Covid-19

Arief mengatakan, pihaknya juga menemukan banyak warga yang takut ke fasilitas kesehatan karena isu akan dinyatakan terpapar Covid-19 oleh pihak rumah sakit atau dicovidkan.

”Kami temukan ada pasien yang enggak mau ke rumah sakit karena berbagai alasan. Ada yang takut dicovidkanlah, dan terutama ini di daerah," ujar Arif.

Kasus seperti ini kata Arief banyak terjadi di Jawa Timur.

Warga cenderung menyangkal dirinya telah positif Covid-19, sehingga telat mendapatkan penanganan medis untuk dirinya dan akhirnya meninggal di rumah.

Kasus terbaru terjadi di Gunung Kidul, Yogyakarta.

"Mereka beranggapan sakit biasa dan cenderung denial dengan Covid-19. Sehingga akhirnya terlambat diperiksa ditangani dan dikonfirmasi positif setelah meninggal," kata Arif.

Adapun 451 kematian ini berasal dari 12 provinsi dan 62 kota/kabupaten yang terlacak. Dari 12 provinsi itu, Jawa Barat menjadi provinsi yang paling banyak ditemui pasien Covid-19 isolasi mandiri yang meninggal yakni sebanyak 160 orang.

Sementara kota yang terbanyak mengalami kematian adalah Bekasi sebanyak 81, dan kabupaten yang terbanyak mengalami kematian adalah Sleman yaitu sebanyak 44 orang.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved