Kabar Artis
Komentari Dampak PPKM Darurat Terhadap Pedagang, Tantri Kotak: Saya Pernah Ada di Posisi Mereka
Akui pernah jadi pedagang kaki lima, Tantri Kotak angkat bicara soal pemberlakuan jam malam bagi pedagang di masa PPKM Darurat.
TRIBUNTERNATE.COM - Penyanyi Tantri Syalindri atau yang biasa dikenal dengan nama Tantri Kotak buka suara soal penertiban pedagang kaki lima di masa PPKM Darurat.
Hal tersebut diketahui dari unggahan di akun Instagram pribadinya pada Kamis (15/7/2021).
Diketahui, saat ini sedang berlangsung PPKM Darurat se-Jawa dan Bali guna mencegah lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
PPKM Darurat ini pun turut dirasakan semua pihak tak terkecuali pedagang kaki lima.
Dalam unggahan di Instagram-nya, vokalis grup band Kotak ini pun mengisahkan pedagang kaki lima langganannya.
Tantri mendapati bahwa pedagang tersebut tergesa-gesa menutup lapak, padahal dagangan buburnya masih banyak.
"Semalam jam 20.45 saya cari bubur ayam favorit, mereka tergesa2 mau nutup dagangannya padahal buburnya masih BANYAK BGT," tulis Tantri.

Baca juga: Sulap Kerupuk Jadi Kue Ulang Tahun Suami, Tantri Kotak: Biar Rumah Tangga Makin Renyah
Baca juga: Langgar PPKM Darurat, Pemilik Kedai Kopi Pilih Dikurung Tiga Hari Ketimbang Bayar Denda Rp5 Juta
Sebab, sang pedagang khawatir gerobaknya disita petugas dan khawatir tak dapat berjualan kembali.
"Ada kalimat yang bikin saya sesak, “maaf mba saya harus tutup takut diambil gerobaknya saya ga bisa jualan besok” duuhhhh!," lanjutnya.
Perempuan kelahiran Tangerang ini pun berpesan kepada aparat agar menertibkan para pedagang dengan cara yang baik.
"Semoga para aparat yang juga bekerja di lapangan untuk mendisiplinkan punya cara yang lebih elegan karena kita sama2 berjuang," tulis Tantri.
Lebih jauh, Tantri Syalindri mengaku pernah merasakan pilunya menjadi pedagang kaki lima yang penghasilannya tidak pasti.
"Saya ngerasain banget susahnya jadi pedagang," tulis Tantri.
Bahkan, terkadang sudah diusahakan dengan sungguh-sungguh, namun dagangannya tetap tidak laku sehingga harus dibuang.
"Pendapatan yang fluktuatif, buang makanan sisa klo ga laku, dan pernah buntung daripada untung," tulis Tantri.
Aturan PPKM Darurat ini pun membuat pedagang menjadi lebih berat, ditambah lagi dengan adanya pembatasan jualan di jam malam.
"Melihat kondisi saat ini yang berjuang untuk dpt upah harian tapi harus menutup dagangan mereka di jam malam," tulis Tantri.
Dikatakan Tantri, kebijakan jam malam ini kurang sesuai. Sebab, pedagang akan lebih banyak meraup keuntungan di malam hari yang banyak peminatnya.
"Di mana banyak orang yang suka makan malam rasanya kurang pas," tulis Tantri.

Baca juga: Soal Wacana PPKM Darurat 6 Minggu, Ridwan Kamil: Pemerintah Cari Solusi Paling Tepat & Tidak Melukai
Baca juga: Beda Cara Aparat Tertibkan Pedagang selama PPKM Darurat: Ada Terlibat Cekcok, Ada yang Beri Santunan
Perempuan berusia 31 tahun ini mengatakan, pedagang yang berjualan di malam hari ini mempunyai alasan.
Alasan pedagang tersebut yakni hanya untuk memenuhi kebutuhan harian keluarganya.
"Yang salah bukan dagangannya, mereka berjuang mencari nafkah untuk keluarga," tulis Tantri.
Tak hanya berkomentar, Tantri Kotak juga memberikan saran pada pemerintah untuk menangani kerumunan.
"Hanya tinggal mengedukasi orang yang beli tanpa harus makan di tempat mungkin lebih tepat dibanding harus menutup dagangan karena terlihat ada kerumunan," tulis Tantri.
Ia mengatakan pemerintah ataupun petugas seharusnya mengingatkan pembeli untuk tidak makan di tempat.
Selain itu, bisa juga para pembeli melakukan transaksi melalui ojek online.
Dikatakan Tantri, selain pedagang yang diuntungkan, para ojol pun juga mendapatkan penghasilan.
"Take away, ojek online bisa membantu dagangan mereka bahkan tetap bisa membantu ekonomi para ojol," tulis Tantri.
Ia mengaku mengerti bagaimana perasaan pedagang karena pernah merasakan hal yang sama.
"Saya pernah ada di posisi mereka, dan saya tau sulit sekali rasanya, terjun ke pasar dan ngelayanin sendiri, rasanya? BERAT!," tulis Tantri.
Unggahan Tantri Kotak ini dapatkan tanggapan dari pengikutnya di Instagram:
"Naaaah. Menurutku, PPKM yang sedikit masalah itu pelaksanaan di lapangan. Bukan programnya. "Usir"
kerumunannya, bukan pedagangnya," tulis akun @justbuzer.
"Hrs nya pedagang makanan jng tutup kan take away. Derita pedagang, smg cpt berlalu, kasian yg jualan," tulis
akun @ainithias24
"Itulah nasib pedagang kaki lima spt kami, tp gpp...demi lancarnya program pemerintah, dan mungkin Allah akan
kasi yg lebih saat Pandemi ini berakhir...aamiin," tulis akun @mikophotoworks.
"Ini yg di alami suami sy saat ini,,lgi asyik2 jualan,tba2 aparat dtg tnpa ampun warung hrs di tutup,kita udh sprti
jualan narkoba yg dikejar2 polisi,apa tdk ada solusi yg lbh baik dri pemerintah dri pda hrs membubarkan
dagangan??? Kdg yg ditakutkan bkn pembeli sepi,tpiii perasaan ketakutan dan was2 kdtngan para aparat," tulis
akun @aamelia3110.
"Aku nangis baca captionnya mba tantri," tulis akun @sulasiyah2356.
(TribunTernate.com/Efrilia Aminati)