Virus Corona
Kisah Pendonor Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19: Tak Ingin Orang Lain Mengalami Hal yang Sama
Untuk mengajak penyintas Covid-19 supaya mau menjadi pendonor, PMI pun membagikan beberapa kisah para pendonor plasma.
Kisah selanjutnya datang dari penyintas Covid-19 yang bekerja sebagai pekerja swasta, Herman.
Awalnya Herman sangat terpukul saat divonis positif Covid-19.
Dia merasa seperti menyandang aib besar dalam hidupnya.
Penyesalan selalu hadir dalam pikiran karena dengan terpapar virus Covid-19, berarti dia masih lalai dalam menjalankan protokol kesehatan.
Hingga akhirnya seorang ustaz menyadarkannya, bahwa setiap cobaan yang hadir, pasti selalu ada hikmahnya.
Setelah Herman telah sembuh karena perawatan medis serta transfusi plasma konvalesen, kini gilirannya untuk berdonor plasma.
Untuk membantu mereka yang masih berjuang untuk sembuh.
“Seorang ustadz menyadarkan saya, bahwa setiap cobaan yang hadir, pasti selalu ada hikmahnya. Kini saya sudah sembuh karena perawatan medis serta transfusi plasma konvalesen."
"Sekarang saya berdonor plasma untuk membantu mereka yang masih berjuang untuk sembuh. Mungkin saat saya terpapar itu karena izin oleh Allah SWT untuk membantu mereka," kata Herman dikutip dari unggahan akun resmi PMI, @palangmerah_indonesia, Kamis (22/7/2021).
Ingin Pengalamannya Tak Terjadi pada Orang Lain
Ada juga kisah dari seorang pekerja kontraktor, Pak Eman.
Situasi pandemi membuat Pak Eman tidak bisa mendapatkan pekerjaan.
Pak Eman juga merasa sangat terpukul dengan kenyataan ia dan istrinya terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal tersebut pun kian memperburuk keadaan keluarga Pak Eman.
Setip hari Pak Eman memanjatkan doa untuk kesembuhan istrinya.