Kontroversi Ribka Tjiptaning: Dulu Tolak Vaksin, Anaknya Diduga Terkait Bisnis Obat Terapi Covid-19
Rupanya, sebelum dugaan keterlibatan anaknya dalam bisnis Ivermectin, Ribka Tjiptaning pernah tersandung beberapa kontroversi.
TRIBUNTERNATE.COM - Di tengah meningkatnya kasus Covid-19 akhir-akhir ini, nama anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning kini kembali menjadi sorotan.
Indonesian Corruption Watch (ICW) menyebut bahwa anak kandung Ribka Tjiptaning diduga terlibat langsung dalam bisnis obat terapi Covid-19, Ivermectin.
Selain anak Ribka, ICW juga menyebutkan keluarga Kepala Staf Presiden Moeldoko ikut dalam bisnis ivermechtin.
“Ada yang kami cermati juga dalam hal ini kaitannya dengan partai politik. Dalam hal ini adalah PDIP,"
"Keterkaitannya adalah pertama ada nama Riyo Kristian Utomo. Dia seperti Sofia Koswara tidak tercatat dalam akte perusahaan PT Harsen, tapi dalam berbagai pemberitaan dia diketahui sebagai Direktur Pemasaran atau Direktur Marketing dari PT Harsen Laboratories, namun ketika polemik ivermectin muncul di bulan Juni lalu,” ujar Egi Primayogha, peneliti ICW dalam diskusi di channel Youtube Sahabat ICW, Jumat (23/7/2021).
ICW menyebut Direktur Pemasaran PT Harsen Laboratories adalah anak dari Ribka Tjiptaning.
“Setelah kami telusuri, ternyata Riyo Kristian Utomo adalah anak kandung Ribka Tjiptaning, politisi PDIP anggota DPR RI yang namanya sempat menjadi kontroversi," lanjut Egi.
Saat dikonfirmasi mengenai kabar miring ini, politisi PDIP yang pernah menulis buku "Aku Bangga Jadi Anak PKI" itu enggan berkomentar.
Ribka Tjiptaning menyebut dirinya sedang fokus bekerja untuk rakyat.
"Lagi urus yang sakit-sakit aja. Kerja aja buat rakyat,” kata Ribka Tjiptaning melalui keterangan tertulis dari pesan What'sApp kepada Kompas.TV, Sabtu (24/7/2021).
Rupanya, sebelum dugaan keterlibatan anaknya dalam bisnis Ivermectin, Ribka Tjiptaning pernah tersandung beberapa kontroversi.
Mantan Ketua Komisi IX ini dulunya sempat mendapat sanksi dari Fraksi PDIP karena menolak divaksin Covid-19.
Baca juga: Positif Covid-19, Penarik Becak di Yogyakarta Meninggal Seorang Diri di Atas Becak Tanpa Pengobatan
Baca juga: Pakar: Jokowi dan Pimpinan KPK Bisa Digugat Melawan Hukum, Jika Tak Taati Rekomendasi Ombudsman RI

Menolak Vaksin
Sebelumnya, Ribka Tjiptaning dengan tegas menolak divaksin Covid-19 saat rapat kerja Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa (12/1/2021).
Menurut Ribka, belum ada satupun pihak yang dapat memastikan keamanan vaksin Covid-19 asal perusahaan China, Sinovac.
"Kalau persoalan vaksin, saya tetap tidak mau divaksin, mau pun sampai yang 63 tahun bisa divaksin. Saya sudah 63 nih, mau semua usia boleh tetap (saya tolak). Misalnya saya hidup di DKI, semua anak cucu saya dapat sanksi Rp 5 juta mending saya bayar, saya jual mobil kek," kata Ribka di Ruang Rapat Komisi IX DPR, Senayan, Jakarta.
"Bagaimana orang Bio Farma juga masih bilang belum uji klinis ketiga dan lain-lain," lanjutnya.
Ribka menceritakan bahwa dirinya sempat dimarahi oleh Hasto.
Namun, ia tetap pada pendiriannya menolak vaksin Sinovac.
"Kalau saya sih berdasarkan pengalaman ya. Waktu aku Ketua Komisi IX kan aku paparin. Makanya di wartawan kan kalau ini jangan sepenggal-sepenggal. Jadi orang salah persepsi. Jadi cuma Tjiptaning menolak vaksin. Nah, saya partai pemerintah. Jadi Pak Hasto marah-marah sama sayalah. Tapi ya itu sih resiko ya," ujar Ribka, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Ribka menegaskan penolakannya bukan tanpa dasar. Latar belakangnya sebagai seorang dokter menjadi alasannya.
Dia mengatakan sebagai dokter dirinya disumpah untuk melindungi pasien. Karenanya itu membuat Ribka lebih tak mudah menerima apapun terkait masalah kesehatan, termasuk soal vaksin.
"Aku dokter, tentunya sudah tahulah basic dokter dari sisi kesehatan. Tentunya sumpah dokter itu kan melindungi pasien, apalagi sekarang sebagai wakil rakyat, melindungi rakyatnya. Jadi sudah dokter, sebagai wakil rakyat. Jadi apa-apa juga, kalau tentang kesehatan, aku tidak gampang terima," tegasnya.
Menurutnya, ini bukan pertama kali dirinya menolak dan tidak menerima hal yang berbau kesehatan.
Baca juga: Kasus Kematian Covid-19 Naik, Bagaimana Nasib PPKM Level 4, Diperpanjang atau Dilonggarkan?
Dirotasi
Akibat penolakannya tersebut, Ribka akhirnya dirotasi. Ia dipindah dari frasi kesehatan ke fraksi energi.
Pemindahan penugasan tersebut, diketahui dari salinan surat yang diterima Tribunnews.com, pada Senin (18/1/2021) malam.
Surat Fraksi PDIP DPR bernomor 04/F-PDIP/DPR-RI/2022, terkait perubahan penugasan di Alat Kelengkapan Dewan dan ditujukan kepada pimpinan DPR RI.
Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto dan Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto, pada 18 Januari 2021.
Sebelumnya, Ribka ditugaskan menjadi anggota Komisi IX yang mempunyai ruang lingkup di bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan kependudukan.
Ia dipindahkan ke Komisi VII dengan ruang lingkup tugas di bidang energi, riset dan teknologi.
Selain Ribka, Fraksi PDIP DPR juga merotasi empat anggotanya yang lain, yaitu Johan Budi Sapto Pribowo dari Komisi II ke Komisi III.
Kemudian, Gilang Dhielafararez dari Komisi VI ke Komisi III, Marinus Gea dari Komisi III ke Komisi XI, serta Ihsan Yunus dari Wakil Ketua Komisi VIII menjadi anggota Komisi II. (KompasTV/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dulu Tolak Vaksin Sampai Dipindah Komisi DPR, Kini Anaknya Dikaitkan Bisnis Obat Terapi Covid-19