Kenapa Hari Guru Dirayakan Dua Kali ? Begini Sejarah dan Maknanya
Guru dirayakan dua kali setiap tahun, yakni pada 5 Oktober dan 25 November. Meski terdengar mirip, keduanya memiliki sejarah yang berbeda.
TRIBUNTERNATE.COM - Guru dirayakan dua kali setiap tahun, yakni pada 5 Oktober dan 25 November.
Meski terdengar mirip, keduanya memiliki sejarah, makna, dan cakupan yang berbeda.
Meski berbeda, keduanya sama-sama menjadi momentum penting untuk memberikan penghargaan kepada para guru, sosok yang tak pernah lelah menyalakan cahaya pengetahuan bagi generasi penerus bangsa.
Baca juga: Mulai Desember 2025, 500 Lulusan SMK Dikirim Kerja ke Jepang, Jerman, dan Turki
Perbedaan paling utama adalah 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional (HGN) di Indonesia.
Sementara 5 Oktober merupakan Hari Guru Internasional atau Hari Guru Sedunia (World Teachers’ Day) yang diperingati secara global.
Sejarah Hari Guru Sedunia
Melansir laman UNESCO, Hari Guru Sedunia pertama dicanangkan oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada tanggal 5 Oktober 1994.
Tanggal tersebut, dipilih karena bertepatan dengan memperingati hari jadi diadopsinya Rekomendasi ILO/UNESCO tentang Status Guru tahun 1966.
Rekomendasi dari ILO/UNESCO menjadi tolok ukur mengenai hak dan tanggung jawab guru, standar untuk persiapan awal dan pendidikan lanjutan, perekrutan, pekerjaan, dan kondisi belajar mengajar bagi guru.
Meski rekomendasi dari ILO/UNESCO sudah diterbitkan sejak tahun 1966, namun UNESCO baru menetapkan tanggal 5 Oktober sebagai Hari Guru Sedunia pada tahun 1994.
Hari Guru Sedunia diselenggarakan bersama dengan Organisasi Buruh Internasional (ILO), UNICEF dan Education International (EI).
Sejarah Hari Guru Nasional
Hari Guru Nasional (HGN) diperingati setiap tanggal 25 November.
Melansir laman kemdikbud.go.id, tujuan peringatan Hari Guru Nasional untuk memberikan penghormatan dan apresiasi kepada guru atas dedikasi mereka dalam pembelajaran kepada peserta didik.
Peringatan Hari Guru Nasional bertepatan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tanggal 25 November 1945.
Sebelumnya, pada tahun 1912, organisasi ini bernama PGHB (Persatuan Guru Hindia Belanda) yang anggotanya berisikan kepala sekolah, guru desa, guru bantu, hingga perangkat sekolah lainnya.
Kemudian pada tahun 1932, PGHB mengubah namanya menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).
| Mulai Desember 2025, 500 Lulusan SMK Dikirim Kerja ke Jepang, Jerman, dan Turki |
|
|---|
| Tahun Depan, Pemprov Malut Prioritaskan Pembangunan Ruas Payahe–Dahepodo–Saketa–Gane |
|
|---|
| Update Harga dan Buyback Emas di Pegadaian, Sabtu 15 November 2025: Galeri 24, Antam serta UBS |
|
|---|
| Turun Hingga Rp 50 Ribu per Gram! Cek Harga dan Buyback Emas Antam, Sabtu 15 November 2025 |
|
|---|
| 4 Tahun Terbaring Lumpuh, Polres Halmahera Tengah Bawa Masrifa ke RSUD Weda |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ternate/foto/bank/originals/Ilustrasi-guru-belajar-mengajar-siswa-murid.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.