Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ada Warga yang Meninggal Dunia Saat Isolasi Mandiri, Ini Kata Anies Baswedan dan Bima Arya

Sejumlah kepala daerah akhirnya bersuara menanggapi banyaknya warga positif Covid-19 yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri.

Facebook/Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengunjungi pemakaman jenazah pasien Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Rabu (23/6/2021). 

TRIBUNTERNATE.COM - Pandemi virus corona penyebab penyakit Covid-19 di Indonesia masih mengalami kenaikan yang signifikan, utamanya untuk kasus infeksi dan kasus kematian.

Belum lama ini, ribuan warga positif Covid-19 dilaporkan meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya.

Berdasarkan data LaporCovid-19, sebanyak 2.313 pasien Covid-19 meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri.

Data ini dihimpun dari 16 provinsi dan 78 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

"Angka 2.313 ini adalah sumbangsih dari rekap LaporCovid-19, kemudian dari CISDI," kata Data Analyst LaporCovid-19, Said Fariz Hibban dalam konferensi pers daring di kanal Youtube LaporCovid19, Kamis (22/7/2021).

Banyaknya warga meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri menjadi sorotan di tengah meningkatnya Covid-19 yang membuat sejumlah fasilitas kesehatan kolaps hingga mendirikan tenda darurat.

Sejumlah kepala daerah akhirnya bersuara menanggapi peristiwa tersebut di daerahnya masing-masing.

Gubernur Anies Ungkap Penyebab Banyaknya Kematian Warga saat Isolasi Mandiri di Rumah

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap penyebab utama warga yang isolasi mandiri meninggal dunia karena tidak mendapat penanganan intensif.

Seperti dikutip dari YouTube Kadin Indonesia, Minggu (25/7/2021), menurut Anies Baswedan, penanganan tidak intensif karena keterisian rumah sakit tinggi sehingga warga positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Kemarin selama bulan Juni-Juli, kita menyaksikan rumah sakit telah terlampaui. Banyak dari warga yang seharusnya mendapatkan pelayanan di rumah sakit, tidak bisa masuk rumah sakit, karena tempatnya memang terbatas,” kata Anies Baswedan.

“Itulah yang kemudian salah satu sebab kontribusi terhadap kasus-kasus mereka yang isolasi tidak bisa terselamatkan, karena seharusnya mereka berada di rumah sakit,” ujarnya lagi.

Dia menjelaskan, sekitar 4-5 persen warga terpapar Covid-19 cenderung mengalami gejala berat sehingga membutuhkan ruang ICU.

Kasus Covid-19 di Jakarta menembus 100.000 orang, sehingga sekitar 4.000-5.000 orang membutuhkan ICU.

Sementara, ICU di Jakarta hanya mampu menampung 1.500 orang.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved