Ada Warga yang Meninggal Dunia Saat Isolasi Mandiri, Ini Kata Anies Baswedan dan Bima Arya
Sejumlah kepala daerah akhirnya bersuara menanggapi banyaknya warga positif Covid-19 yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri.
Dari angka itu, kata Anies Baswedan, ada selisih sekitar 3.500 orang tidak mendapat perawatan di ICU.
“Kejadian ini berbeda dengan isolasi mandiri yang bergejala ringan dan sedang, tapi ini adalah mereka-mereka yang seharusnya masuk dalam perawatan, tetapi tempat kami kemarin tidak cukup,” ujarnya.
Baca juga: Penjelasan Dokter tentang Viral Foto Rontgen Paru-paru Pasien Covid-19 yang Belum dan Sudah Divaksin
Baca juga: Kisah Keluarga Akidi Tio, Sumbangkan Rp2 Triliun untuk Penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan

Solusi dari Anies Baswedan
Menghindari kejadian serupa, Anies Baswedan melibatkan perangkat RT, RW dan Kelurahan untuk mencari tahu warga yang menjalani isolasi mandiri.
Perangkat wilayah itu diminta selalu memantau perkembangan warganya dan mencukupi segala kebutuhan keseharian seperti pangan dan obat demi mempercepat kesembuhan.
“Lurah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas itu harus tahu siapa positif, siapa isolasi mandiri di setiap wilayahnya."
"Bila ada yang meninggal kami laporkan, bila selamat juga kami laporkan jadi tidak ada yang ditutup-tutupi," katanya.
Ribuan Warga Meninggal saat Jalani Isolasi Mandiri, Begini Penjelasan Wagub DKI
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menjelaskan penyebab pasien Isoman Covid-19 meninggal.
Kata Ariza, penyebabnya kurangnya pelaporan pasien Covid-19.
Hal itu diungkapkan Ariza di Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (25/7/2021).
"Isoman sudah diatur Puskesmas setempat, dimana RT RW dan Satgas setempat yang atur kami minta bagi yang Isoman untuk keluarga beri perhatian komunikasi," jelasnya.

Keluarga juga diharapkan tidak hanya komunikasi ke pasien Covid-19 saja namun juga menjelaskan kondisi pasien ke RT RW setempat.
Komunikasi kata Ariza dapat dijalin lewat grup-grup what's app yang dimiliki masing-masing RT.
Di luar itu, Pemprov DKI Jakarta juga masih upayakan peningkatan dukungan dan pelayanan fasilitas kesehatan seperti peningkatan rumah sakit dan penambahan tenaga kesehatan.