Sosok Abdulism Kampung Inggris, Guru Populer di TikTok yang Meninggal Dunia Terinfeksi Covid-19
Sosok Abdulism Kampung Inggris dikenal sebagai guru yang aktif membagikan ilmu bahasa inggris dengan cara yang menarik.
TRIBUNTERNATE.COM - Guru bahasa Inggris yang populer di aplikasi TikTok dan YouTube, Abdulism Kampung Inggris, meninggal dunia setelah diduga terinfeksi Covid-19.
Kabar meninggalnya Abdulism tentu membuat warganet, dan khususnya para penggemarnya, terkejut dan merasa kehilangan.
Betapa tidak? Unggahan video pendek Abdulism di TikTok dan kanal YouTube-nya selalu ditunggu-tunggu.
Lalu, siapa sebenarnya Abdulism Kampung Inggris?
Abdulism memiliki nama asli Abdul Basith dan menjadi pendiri sekaligus pemilik tempat kursus Bahasa Inggris di Pare, Kediri, Jawa Timur, Abdul And The Theory English Course.
Pria asal Probolinggo ini kerap dipanggil om oleh murid-muridnya atau member di tempat kursus.
Hal tersebut disampaikan melalui channel Youtube-nya, Abdulism.

Baca juga: Kasus Kekerasan Oknum TNI AU terhadap Warga di Merauke, Serda A dan Prada V Jadi Tersangka
Baca juga: Satgas dan Epidemiolog Tanggapi Prediksi Indonesia Jadi Negara Terakhir Keluar dari Pandemi Covid-19
Di channel Youtube-nya, Abdulism menceritakannya, keinginannya belajar bahasa Inggris karena jatuh cinta kepada guru bahasa Inggris bernama Bu Yeni yang memiliki paras cantik.
Sosok Abdulism Kampung Inggris dikenal sebagai guru yang aktif membagikan ilmu bahasa inggris dengan cara yang menarik. Salah satunya melalui aplikasi TikTok.
Berbagai video terkait pembelajaran bahasa inggris yang disampaikannya dipuji warganet.
“Murid-murid saya memanggil saya dengan sebutan om tapi saya menyebut diri saya adalah bule cokelat,” ujarnya.

Ia mengaku telah menjadi seorang guru sejak belasan tahun lalu.
“Saya belum pernah ke luar negeri belum pernah kuliah sama sekali. Saya hanya berstatus lulusan SMA tahun 2007 dan menyukai bahasa Inggris pertama kali MTS tahun 2000,” ceritanya.
Abdulism Kampung Inggris bercerita awal mula menyukai pelajaran bahasa inggris saat duduk di bangku kelas I Madrasah Tsanawiyah.
“Kenapa saya suka bahasa Inggris?” Katanya.