Kasetpres Bantah Cat Ulang Pesawat Kepresidenan Adalah Foya-Foya, Sudah Direncanakan Sejak 2019
Proyek cat ulang pesawata kepresidenan bernilai miliaran tuai kritik, Kasetpres tegaskan ini bukan bentuk foya-foya dan sudah direncanakan sejak lama.
TRIBUNTERNATE.COM - Baru-baru ini, proyek pengecatan ulang pesawat kepresidenan yang bernilai miliaran rupiah menuai kritik.
Seorang pengamat penerbangan, Alvin Lie, juga turut menyayangkan adanya proyek pengecatan ulang pesawat kepresidenan di tengah pandemi Covid-19.
Ia menilai, kegiatan tersebut termasuk ke dalam bentuk menghambur-hamburkan uang.
"Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pesawat Kepresidenan.”
“Biaya cat ulang pswt setara B737-800 berkisar antara USD 100.000 sd 150.000.”
“Sekitar Rp1,4 M s.d. Rp2,1 M," tulis Alvin Lie dalam akun Twitter miliknya, @alvinlie21.
Baca juga: Apa yang Dilakukan KNKT dan Pihak Boeing di AS setelah CVR Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan?
Baca juga: Demi Foya-foya, Rumah Mewah Senilai 60 Miliar Digadai Sang Anak Cuma 3 Miliar, Orangtua Lapor Polisi
Menurut Alvin, pemerintah seharusnya mendahulukan kepentingan penanganan pandemi daripada mengubah warna pesawat.
"Saat negara sedang hadapi pandemi dan krisis ekonomi, pemerintah seharusnya menunjukkan sense of crisis," kata Alvin kepada Kompas.com, Selasa (3/8/2021).
"Hal-hal yang bukan kebutuhan mendesak perlu ditangguhkan. Anggaran difokuskan pada penggulangan pandemi," ujar dia.

Pihak Istana Kepresidenan Tak Membantah
Meskipun tidak disebutkan secara detail, biaya pengecatan pesawat RI A-001 Boeing 737-8U3 (BBJ 2) berkisar di angka Rp1 miliar hingga Rp2 miliar.
"Iya kurang lebih segitu," kata salah seorang sumber Kompas.com dari Istana Kepresidenan, Selasa (3/8/2021).
Pengecatan pesawat dilakukan bersamaan dengan perawatan rutin.
Harus Dilakukan Perawatan Besar
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono menyebutkan bahwa sudah waktunya pesawat kepresidenan mendapatkan perawatan besar.