Lawan Covid19
Penjelasan Dokter tentang Efek Samping Demam setelah Ikuti Vaksinasi Covid-19
Salah satu efek samping yang timbul setelah disuntik vaksin Covid-19 adalah demam atau nyeri. Lalu bagaimana penjelasan dokter tentang hal itu?
TRIBUNTERNATE.COM - Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk menghadapi pandemi virus corona penyebab penyakit Covid-19.
Dengan vaksin, diharapkan gejala berat dan angka hospitalisasi terkait Covid-19 bisa ditekan.
Sama seperti vaksin untuk penyakit lainnya (cacar, polio, TBC, dll), vaksin berguna untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap Covid-19.
Pemerintah Indonesia pun berupaya untuk meningkatkan penyuntikan vaksin Covid-19 untuk memperluas kekebalan kelompok.
Data di laman Covid19.go.id menunjukkan, hingga Kamis, 5 Agustus 2021 hari ini, sudah ada lebih dari 21 juta orang telah selesai disuntik vaksin tahap ke-2.
Namun, program vaksinasi Covid-19 juga masih menemui hambatan, salah satunya adalah kekhawatiran masyarakat akan efek samping yang ditimbulkan.
Salah satu efek samping yang timbul setelah disuntik vaksin Covid-19 adalah demam atau nyeri.
Lantas apakah demam setelah vaksinasi ini hal yang normal? Bagaimana penjelasannya?

Baca juga: Kemenkes Putuskan Masyarakat yang Belum Memiliki NIK Tetap Bisa Vaksin Covid-19, Ini Prosedurnya
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Terlambat dapat Suntikan Vaksin Covid-19 Dosis Kedua? Ini Saran Ahli
Baca juga: Kemenkes RI: Terlambat Mendapat Vaksin Covid-19 Dosis Kedua Tidak Pengaruhi Efektifitas Vaksin
Baca juga: Video Viral Warga Berdesak-desakan Saat Mengantre Vaksin Covid-19 di Medan, Ini Kata Kapolres
Untuk diketahui vaksinasi adalah pemberian vaksin dalam rangka menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpapar penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber penularan.
Vaksinolog dr Dirga Rambe Sakti menjelaskan, vaksinasi memang memiliki efek samping, namun hal itu bersifat ringan.
Efek samping tersebut diantaranya seperti nyeri atau ngilu pada bagian tangan, demam atau meriang setelah penyuntikan.
"Hampir semua produk medis sebetulnya punya efek samping. Tidak usah jauh-jauh ke produk medis, sehari-hari kita makan nasi. Nasi yang terlalu banyak juga dapat memicu terjadinya diabetes."
"Dari penelitian diketahui, bahwa 95% efek samping itu sifatnya ringan, reaksi lokal berupa nyeri di bekas suntikan. Sedangkan sisanya reaksi sistemik, yakni demam," kata dr Dirga dalam video di laman kipi.covid19.go.id.

Ia menjelaskan, demam pascavaksinasi bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan, sebab hal ini justru menunjukkan vaksin sudah mulai bekerja.
"Demam pasca vaksinasi bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Demam pasca vaksinasi merupakan tanda bahwa sistem imunitas kita terstimulasi," kata dia.
Menurutnya, demam tersebut hanya akan berlangsung paling lama 48 jam dan akan reda sendiri.
"Itu adalah tanda bahwa vaksin betul bekerja, dan demam karena vaksinasi umumnya hanya berlangsung paling lama 48 jam."
Efek samping karena vaksinasi bersifat ringan, oleh karena itu, kata dia penanganannya juga tidak perlu terlalu istimewa.
"Misalkan nyeri dibekas suntikan umumnya akan hilang sendiri dan dapat dibantu dengan kompres dingin."
"Dan bila kita atau anak kita ternyata mengami demam juga dapat mengonsumses obat pereda demam," terangnya.
"Apakah betul dapat menyebabkan demam? Jawabannya ya betul. Demam setelah vaksinasi adalah tanda vaksin bekerja dimana vaksin berhasil merangsang kekebalan tubuh kita," jelasnya.
(Tribunnews.com/Tio)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Alami Efek Samping Demam Setelah Vaksinasi Covid-19? Ini Penjelasan Dokter