Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Disinggung Jokowi dalam Pidato Kenegaraan, Ini Penjelasan tentang Ekonomi Biru dan Hijau

Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) Bustanul Arifin menjelaskan maksud dari istilah ekonomi hijau dan ekonomi biru.

BPMI Setpres
Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat khas Badui dalam sidang tahunan bersama MPR, DPR, dan DPD RI, Senin (16/8/2021). 

"Penambahan investasi di bulan-bulan ke depan ini kita harapkan bisa memenuhi target Rp900 triliun, serta menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian secara lebih signifikan," kata Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Ragam Reaksi atas Menangnya Barcelona Lawan Real Sociedad tanpa Lionel Messi: No Messi, No Problem

Pidato Kenegaraan Jokowi di Sidang Tahunan MPR 2021: Pandemi Covid-19 Pacu Pengembangan Cara Baru

Dalam pidato kenegaraannya, Jokowi menyampaikan, pandemi Covid-19 membuat Bangsa Indonesia mengembangkan cara baru.

Kebiasaan yang dulu dianggap tak mungkin, kini menjadi hal yang dilakukan.

"Pandemi Covid-19 telah memacu kita untuk berubah mengembangkan cara-cara baru. Meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak relevan, dan menerobos ketidakmungkinan," ujar Jokowi, Senin, seperti dikutip Tribunnews.com dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Saat pandemi Covid-19, masyarakat harus memakai masker hingga menghindari kerumunan.

Selain itu, kata Jokowi, masyarakat juga harus melakukan kegiatan secara daring dari rumah.

"Kita dipaksa untuk membangun normalitas baru dan hal-hal yang dianggap tabu selama ini. Memakai masker, jaga jarak, tidak bersalaman, dan tidak membuat keramaian adalah kebiasaan baru yang dulu dianggap tabu. Bekerja dari rumah, pendidikan jarak jauh, serta rapat dan sidang secara daring, telah menjadi kebiasaan baru yang dulu kita lakukan secara ragu-ragu," terang Jokowi.

Selanjutnya, presiden mengatakan, pemerintah tetap memperhatikan agenda besar menuju Indonesia Maju selama pandemi Covid-19.

"Walaupun kita sangat berkonsentrasi dalam menangani masalah kesehatan, tapi perhatian terhadap agenda besar menuju Indonesia Maju tidak berkurang," ungkapnya.

Baca juga: Ada 1 Kasus Infeksi Covid-19 Transmisi Lokal, PM Selandia Baru Perintahkan Lockdown Nasional

"Pengembangan SDM berkualitas tetap menjadi prioritas, pembangunan infrastruktur yang memurahkan logistik terus dilakukan," lanjut presiden.

Jokowi menambahkan, pemerintah mengambil pertimbangan sesuai kepentingan kesehatan dan perekonomian.

Sehingga, keputusan saat pandemi Covid-19 dilakukan berdasarkan data dan ilmu pengetahuan.

"Pandemi telah mengajarkan mencari titik antara gas dan rem. Keseimbangan antara kepentingan kesehatan dan perekonomian. Dalam mengambil keputusan, pemerintah harus terus merujuk pada data serta ilmu pengetahuan terbaru," kata dia.

Selain itu, menurut Jokowi, penyelesaian bersama menjadi cara untuk menangani pandemi Covid-19.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved