Tak Selalu Berjalan Mulus, Ini 10 Insiden Tak Terduga Anggota Paskibraka saat Upacara HUT RI
Nyatanya upacara bendera 17 Agustus tak selalu berjalan lancar dan sempurna, ini cerita unik dari para Paskibraka, lucu, mendebarkan, hingga memalukan
TRIBUNTERNATE.COM - Hari ini, Selasa, 17 Agustus 2021, Republik Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76.
Di masa-masa sebelum pandemi Covid-19, upacara bendera Hari Kemerdekaan Indonesia menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh masyarakat.
Terlebih, bagi mereka yang anggota keluarganya menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Merdeka.
Namun, nyatanya upacara bendera yang terbilang sakral ini tak selalu berjalan lancar dan sempurna.
Di setiap tahunnya, ada saja cerita unik dari para Paskibraka di berbagai daerah, mulai dari kisah lucu hingga mendebarkan.
Diwartakan Sripoku.com, berikut 10 insiden tak terduga yang terjadi pada paskibraka saat upacara bendera Hari Kemerdekaan Indonesia:

1. Peci Tersangkut di Bendera
Seorang pria anggota Paskibraka menangis dan menitikkan air mata saat peci yang dipakainya tersangkut di kain bendera saat ia mengibarkan bendara merah putih dalam upacara HUT ke-72 RI.
Insiden kecil itu terjadi dalam pelaksanaan upacara HUT ke-72 Republik Indonesia (RI) di Stadion Panji Bako, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Kamis (17/8/2017).
Saat hendak mengibarkan bendera, Wiliam Simanjorang membentangkan kedua tangannya lebar-lebar hingga melewati batas kepalanya, di mana pin pecinya tersangkut di kain bendera.
Wiliam pun tidak bisa berbuat apa-apa, pasalnya kedua tangannya saat itu tengah memegang bendera.
Ia bahkan tak sanggup memungut kembali pecinya saat tersangkut.
Alhasil, pecinya pun terbawa hingga ke pucuk tiang. Peci tersebut lalu jatuh terhembus angin.
Baca juga: Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Lampung dalam Upacara Detik-detik Proklamasi HUT ke-76 RI
Baca juga: Kumpulan 30 Ucapan Selamat HUT ke-76 RI, Cocok Dibagikan di Medsos
2. Bendera Terbalik di Manokwari
Insiden ini terjadi saat upacara pengibaran bendera pada 17 Agustus 2010 di Manokwari, Papua Barat.