Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Diprediksi Tak akan Hilang Sepenuhnya, Covid-19 Disebut Bakal jadi Endemi hingga Lebih dari 10 Tahun

Virus corona atau Covid-19 diprediksi akan menjadi endemi yang tidak akan hilang sepenuhnya dari muka Bumi.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
ILUSTRASI - Covid-19 diprediksi tak akan hilang hingga 10 tahun mendatang - Dalam foto: Petugas medis melakukan tes swab PCR kepada warga tiga RT di RW 03, yaitu RT 01, RT 02 dan RT 08 Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (14/6/2021). 

Ada beberapa strategi yang disiapkan pemerintah, kata Menkes.

Pertama, melakukan perubahan perilaku dengan protokol kesehatan 3M atau memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Kedua, melakukan deteksi dengan cepat melalui testing, traing atau lacak, dan isolasi.

Menkes mengatakan, kasus Covid-19 yang tinggi akibat besarnya testing atau pelacakan lebih baik ketimbang kasus rendah karena pengetesan dan tracing yang juga minim.

Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Senin (26/7/2021).
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Senin (26/7/2021). (YouTube/Sekretariat Presiden)

"Karena itu orang yang terdeteksi positif kalau kita tahu kita bisa isolasi sehingga kita bisa mengurangi laju penularan," ujarnya.

Berikutnya lanjut Menkes pemerintah adalah vaksinasi. Menkes mengklaim pemerintah sudah berhasil memperoleh akses dan kontrak untuk memenuhi kebutuhan vaksin untuk 208 juta rakyat Indonesia yang akan datang secara bertahap.

Terhitung Januari sampai Juli 2021 setidaknya ada 90 juta dosis vaksin yang tiba.

Kemudian bulan Agustus mencapai 70 juta dosis dan September rencananya 80 juta dosis akan tiba. 

Karena itu, kata Menkes, waktu-waktu ke depan akan jauh lebih berat dibandingkan dengan periode vaksinasi pada tujuh bulan pertama kemarin.

"Jadi Bapak Ibu jangan mengendorkan ini, tetap dibutuhkan walaupun juga sudah menurun kasusnya. Bahkan mungkin menjadi kehidupan kita sehari-hari kedepannya menjadi bagian dari new normalnya kita ke depannya," tuturnya.

Strategi terakhir dalam penanganan pandemi yang juga mantan Dirut Bank Mandiri ini sebut sebagai strategi defensif yakni mempersiapkan rumah sakit.

Ia mengatakan, jika langkah yang ditempuh sudah sampai pada layanan rumah sakit maka strategi perubahan perilaku, strategi deteksi, dan strategi vaksinasi yang dilakukan kurang keras dan belum disiplin. 

Oleh karenanya, ia ingin penyiapan fasilitas rumah sakit jadi upaya yang terakhir.

"Jauh lebih bagus kalau kita tetap konsentrasi ketiga strategi di hulu dibandingkan dengan strategi yang terakhir ini di hilir," kata eks Wamen BUMN ini.

(Tribun Network/fik/kps/wly)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved