Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Apa itu Badai Sitokin pada Pasien Covid-19? Simak Gejala dan Cara Pengobatannya

Badai sitokin merupakan reaksi kekebalan yang parah di mana tubuh melepaskan terlalu banyak sitokin ke dalam darah terlalu cepat.

Kompas.com
Ilustrasi - Mengenal badai sitokin pada pasien Covid-19 

TRIBUNTERNATE.COM - Badai sitokin dialami oleh beberapa pasien yang terinfeksi Covid-19.

Sitokin adalah glikoprotein kecil yang diproduksi oleh berbagai jenis sel di seluruh tubuh.

Lantas, apa itu badai sitokin?

Dikutip dari cancer.gov, badai sitokin merupakan reaksi kekebalan yang parah di mana tubuh melepaskan terlalu banyak sitokin ke dalam darah terlalu cepat.

Badai sitokin juga dapat disebut sebagai hipersitokinemia.

Istilah tersebut muncul dalam artikel 1993 yang membahas penyakit graft-versus-host.

Namun, sejak tahun 2000, badai sitokin telah dirujuk dalam berbagai penyakit menular.

Itulah sebabnya istilah badai sitokin paling sering digunakan untuk menggambarkan respons inflamasi yang tidak terkendali oleh sistem kekebalan tubuh.

Dikutip dari news-medical, secara umum, peradangan akut dimulai dengan lima gejala utama termasuk kemerahan, tumor atau pembengkakan, panas, nyeri dan functio laesa atau hilangnya fungsi.

Peningkatan aliran darah biasanya akan mengikuti gejala-gejala ini untuk memungkinkan protein plasma dan leukosit mencapai lokasi cedera.

Respon tersebut menguntungkan untuk pertahanan terhadap infeksi bakteri

Namun terkadang respon tubuh tidak terkendali dan menyebabkan kerusakan pada fungsi organ lokal.

Selama badai sitokin, berbagai sitokin inflamasi diproduksi pada tingkat yang jauh lebih tinggi dari biasanya.

Produksi sitokin yang berlebihan ini menyebabkan umpan balik positif pada sel imun lain terjadi, yang memungkinkan lebih banyak sel imun direkrut ke tempat cedera yang dapat menyebabkan kerusakan organ.

Salah satu kondisi klinis paling menonjol yang terkait dengan badai sitokin termasuk sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), yang telah menyebabkan sejumlah besar kematian akibat SARS-CoV-2.

Baca juga: Mengenal Badai Sitokin dan Gejalanya, Penyebab Raditya Oloan Meninggal dan Deddy Corbuzier Kritis

Baca juga: Deddy Corbuzier Ungkap Alasan Sempat Vakum dari YouTube: Alami Badai Sitokin Usai Terpapar Covid-19

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved