Abdul Razak, Atlet Dayung Peraih Medali Emas SEA Games 1991 Kini Jadi Nelayan setelah Pensiun
Dikisahkan Abdul Razak, dia telah mengoleksi 48 medali selama menjadi atlet dayung, dengan rincian 36 emas, empat perak, dan delapan perunggu.
Setelah pensiun sebagai atlet, Abdul Razak beralih profesi menjadi pelatih dayung untuk Jawa Timur hingga diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
“16 tahun saya jadi pelatih di sana dan saya juga diangkat menjadi PNS, kerja di Dispora Jatim. Selama menjadi pelatih, banyak dapat medali dan penghargaan,” ucapnya.
Baca juga: SKD CPNS 2021 Dilaksanakan 2 September 2021, Ini Syarat Ikut Tes SKD dan Cara Cetak Kartu Ujian
Baca juga: PPKM Kembali Diperpanjang hingga 30 Agustus, Jabodetabek, Bandung Raya dan Surabaya Jadi Level 3
Baca juga: Kuasai Afghanistan, Taliban Masih Harus Hadapi 6 Tantangan Ini: Penerimaan Masyarakat hingga Ekonomi
Pada tahun 2000, ia dipanggil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) La Ode Kaimoeddin, dan pindah ke Dispora Sultra.
Setelah pensiun, ia kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dan tinggal di rumah gubuk yang kecil dan telah retak-retak.
Gaji pensiun yang kecil tidak mencukupi untuk memperbaiki rumah dan tidak cukup memenuhi kebutuhan rumah tangganya, sehingga ia beralih pekerjaan menjadi nelayan.
Walau telah menjadi nelayan, ia tetap melatih anak-anak di sekitar rumahnya untuk menjadi atlet dayung.
Berkat tangan dinginnya, tujuh anak didiknya mendapatkan medali emas di ajang PON, dan ia rela walau harus menjual motor kesayangannya untuk modal ke Jawa Barat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Abdul Razak, Peraih Emas SEA Games yang Kini Jadi Nelayan"
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Abdul Razak, Peraih Emas SEA Games yang Kini Jadi Nelayan, Pernah Jual Motor untuk Biaya PON