Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono Ditahan KPK, Warga Gelar Syukuran dan Pasang Spanduk
Warga memasang spanduk di alun-alun Banjarnegara, salah satunya berbunyi: "Selamat jalan bupatiku, semoga tidak kembali lagi ke Banjarnegara."
TRIBUNTERNATE.COM - Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono terjerat kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara tahun 2017-2018.
Kini, status Budhi Sarwono telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam kasus korupsi tersebut, Budhi Sarwono tidak sendirian.
KPK juga menetapkan satu orang pihak swasta, yakni Kedy Afandi, sebagai tersangka.
KPK telah melakukan penahanan terhadap dua tersangka tersebut untuk 20 hari ke depan, terhitung sejak 3 September 2021 sampai 22 September 2021.
Bupati Banjarnegara ditahan di Rutan KPK pada Kavling C1, sedangkan Kedy Afandi ditahan di Rutan KPK cabang Pomdam Jaya Guntur.
Penahanan Budhi Sarwono ini justru membuat sejumlah warga Banjarnegara gembira.
Bahkan, mereka menggelar acara syukuran, memasang spanduk hingga aksi cukur gundul.
Tasyukuran 7 hari berturut-turut
Mengutip dari Kompas.com, sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Banjarnegara Bersatu (FBB) dan Forum Jasa Konstruksi (Forjasi) menggelar tasyukuran pada Sabtu (4/9/2021).
Kegiatan itu digelar di sebuah rumah di Desa Pucang, Kecamatan Bawang.
Ketua FBB, Setiawan Budiarto mengatakan, acara tasyakuran itu akan digelar selama tujuh hari berturut-turut di lokasi yang berbeda-beda secara bergantian.
"Syukuran akan terus dilakukan, sudah banyak masyarakat yang urunan," katanya.
Baca juga: Saipul Jamil Bebas dari Penjara Disambut Meriah, Ini Kritikan dari Najwa Shihab dan Ernest Prakasa
Baca juga: Penjelasan Prof. Zubairi Djoerban tentang Hubungan antara Kepadatan Penduduk dan Penyebaran Covid-19
Baca juga: Penyerangan Masjid, Polisi Berjaga Amankan Jemaah Ahmadiyah, Komnas HAM Tegaskan Pelanggaran HAM
Cukur gundul
Selain tasyakuran, dua orang warga juga melakukan aksi cukur gundul.
Salah seorang anggota FBB, Yanto Togog mengaku, sebelumnya telah bernazar akan mencukur gundul rambutnya apabila kasus korupsi tersebut terbongkar.
"Saya memang sudah bernazar cukur gundul."
"Dengan cukur gundul ini semoga ke depan pemerintahan di Banjarnegara menjadi bersih," ujar Yanto.
Baca juga: Ditantang Bupati Banjarnegara, KPK Akui Punya Bukti Kuat Budhi Sarwono Terima Uang Rp2,1 Miliar
Pasang spanduk
Masih dari Kompas.com, rasa syukur masyarakat mengetahui Bupati Banjarnegara jadi tahanan KPK juga dituangkan dengan memasang spanduk.
Ada tiga spanduk di setiap sudut alun-alun, di antaranya:
- Terima kasih KPK telah menyelamatkan Banjarnegara
- Kemenangan Satriya-satriya Pinunjul Banjarnegara
- Selamat jalan bupatiku, semoga tidak kembali lagi ke Banjarnegara
Di bagian bawah spanduk itu terdapat tulisan FBB dan Forjasi.
Ketua Forjasi, Imam Nafan membenarkan bahwa pihaknya yang memasang spanduk tersebut.
"Spanduk tersebut sebagai apresiasi terhadap kinerja KPK yang telah menetapkan bupati sebagi tersangka," ujar Imam saat dihubungi wartawan, Sabtu.
Dikatakan Imam, selama kepemimpinan Budhi Sarwono, banyak penyedia jasa kontruksi di Banjarnegara yang tidak mendapatkan proyek.
Menurut dia, di Banjarnegara ada sekira 270 perusahaan penyedia jasa kontruksi.
Dari jumlah itu, 159 berbentuk CV dan sisanya PT.
"Selama ini sejak 2017 APBD Perubahan, bisa dikatakan tidak mengakomodasi kepentingan kami."
"Karena paket (proyek) dibikin besar dan larinya ke (proyek) jalan semua," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bupati Banjarnegara Jadi Tahanan KPK, Warga Gelar Syukuran, Cukur Gundul hingga Pasang Spanduk
