Paralimpiade Tokyo 2020
Ceritakan Perjuangan Anak jadi Pemain Bulu Tangkis, Ibunda Khalimatus Sadiyah: Kalau Nganter Nangis
“Tapi waktu itu (Alim) masih kecil, jadi ibu kalau nganter sampai 2 hari itu nangis terus, nganter ke Solo. Kasihan yang lihat,” sambungnya.
Bagi Khofifah, prestasi yang dicapai perempuan asal Mojokerto, Jawa Timur tersebut menjadi bukti bahwa kekurangan bukanlah sebuah hambatan untuk meraih kesuksesan.
Sebaliknya, kelemahan bisa diubah menjadi sebuah kekuatan jika seseorang memiliki mental baja.
"Berkaca dari Khalimatus Sadiyah (Alim) kita sebenarnya bisa mengubah kelemahan menjadi kelebihan, kekurangan menjadi kekuatan," kata Khofifah seperti dikutip dari Kompas.com.
Gubernur pun berharap generasi muda meneladani Alim dalam menggapai impiannya.
"Saya berharap, putera-puteri Jatim bisa mencontoh Alim dan menerapkan mental baja yang ia punya.
Semoga, akan lebih banyak anak-anak kita yang dapat mengikuti jejaknya dan membuat bangga keluarga, daerahnya serta bangsanya," jelas Khofifah.
(TribunTernate.com/Qonitah)
