Profil Agung Suprio: Ketua KPI yang Tinggalkan Mata Najwa, Bolehkan Saipul Jamil Tampil Guna Edukasi
Sosok Agung Suprio, Ketua KPI Pusat yang membolehkan Saipul Jamil tampil di televisi untuk konteks edukasi dan mendadak meninggalkan studio Mata Najwa
Agung Suprio lahir pada 2 September 1975.
Ia merupakan lulusan dari Fakultas Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI).
Waktu yang dibutuhkan Agung Suprio untuk menamatkan pendidikan tingginya terbilang lama, yakni tujuh tahun, dari tahun 1994-2001.
Hal ini disebabkan adanya peralihan kekuasaan dari masa Orde Baru ke masa Reformasi saat itu.
Sebelum dikenal sebagai Ketua KPI Pusat, Agung Suprio juga merupakan seorang aktivis sejak duduk di bangku kuliah.
Ia aktif menjadi demonstran jalanan pada tahun 1997 sampai 1998, hingga kemudian dia dipercaya sebagai Koordinator Nasional UNFRELL (University Network For Free and Fair Election) pada 1999.
UNFRELL adalah lembaga pemantau pemilu demokratis pertama sejak masa Orde Baru yang berbasiskan perguruan tinggi dari Aceh sampai Papua.
Setelah Pemilu 1999 digelar, Agung Suprio menjadi anggota Badan Pekerja Cetro (Center for Electoral Reform) untuk periode tahun 2000-2001.
Dalam badan tersebut, ada juga beberapa nama tokoh terkenal, seperti almarhum Nurcolish Madjid dan Todung Mulya Lubis.
Tak hanya menjadi aktivis, rupanya Agung Suprio juga menjadi penyiar di radio MS 3 FM, sebuah radio yang berada di frekuensi 104.2 FM pada 1999–2001.
Saat menjadi penyiar, Agung Suprio lebih menonjolkan kritikan dan lawakan spontan atas peristiwa sosial-politik yang terjadi.
Jadi, gaya siaran Agung Suprio berbeda dari gaya siaran konvensional penyiar yang mengutamakan golden voice (suara emas)
Kemudian, pada tahun 2001, Agung Suprio bekerja di radio Smart FM yang berada pada frekuensi 95.9 FM.
Agung Suprio mendirikan Vilters (Center for Civil Military Studies) bersama koleganya dari UI pada tahun 2001.
Vilters menjadi wujud obsesinya merealisasikan skripsi di bidang Ilmu Politik tentang hubungan sipil-militer di era baru.