Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Info BMKG

Penjelasan BMKG dan Catatan Sejarah tentang Pacitan yang Disebut Rawan Gempa Bumi dan Tsunami

Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang disebut rawan gempa bumi dan tsunami.

Pixabay.com
Ilustrasi gempa bumi. Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang disebut rawan gempa bumi dan tsunami. 

"Nilai magnitudo gempa tertarget ini oleh tim kajian BMKG dijadikan sebagai inputan pemodelan tsunami untuk wilayah Pacitan, dengan menggunakan data batimetri dasar laut Samudra Hindia dan data topografi pesisir Kabupaten Pacitan," ungkapnya.

Daryono menjelaskan, pemodelan juga sudah menggunakan data tutupan lahan, selanjutnya dilakukan running program pemodelan tsunami sehingga diketahui nilai ketinggian tsunami, zona genangan tsunami dan jauhnya landaan tsunami, serta waktu tiba tsunami di pantai.

"Setelah dipetakan maka jadilah peta bahaya tsunami produk BMKG yang sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk acuan mitigasi," ungkapnya.

Baca juga: LAPAN Sebut Dentuman Misterius di 3 Wilayah Disebabkan oleh Lapisan Inversi, Begini Penjelasannya

Bahaya dan Mitigasi

Lebih lanjut terkait bahaya tsunami, Daryono menjelaskan morfologi Pantai Pacitan yang berbentuk teluk lebih berbahaya.

"Tsunami yang masuk teluk akan terakumulasi energinya karena tsunami yang masuk ke teluk gelombangnya berkumpul dan terjebak sehingga tinggi tsunami makin meningkat," ujarnya.

"Jika morfologi pantai teluknya landai maka tsunami dapat melanda daratan hingga jauh," tambah Daryono.

Sementara itu sebagai upaya mitigasi, Daryono menyebut ada banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah korban saat terjadi tsunami.

Antara lain masyarakat perlu memahami konsep evakuasi mandiri.

"Karena evakuasi mandiri merupakan jaminan keselamatan dari tsunami yang sudah terbukti efektif mampu menyelamatkan masyarakat di Pulau Simeulue sejak ratusan tahun lalu dalam kisah 'smong'," ungkapnya.

Daryono menyebut saat terjadi gempa kuat, maka saat itu juga masyarakat pesisir harus segera menjauh dari pantai.

Untuk mendukung efektivitas proses evakuasi, lanjutnya, jalur evakuasi harus sudah disiapkan, rambu evakuasi sudah terpasang secara permanen.

"Adanya kelengkapan fasilitas ini membuat masyarakat yang melakukan evakuasi akan dengan segera mencapai titik kumpul di tempat evakuasi sementara di daerah yang aman," urainya.

Masyarakat juga diminta tidak boleh abai dengan peringatan dini tsunami yang disebarluaskan oleh BMKG menggunakan multimoda diseminasi.

"Masyarakat harus memiliki sikap swasadar informasi gempa dan peringatan dini tsunami serta memiliki respon yang cepat untuk segera melakukan evakuasi, karena golden time yang cukup singkat," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved