Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Info BMKG

Penjelasan BMKG dan Catatan Sejarah tentang Pacitan yang Disebut Rawan Gempa Bumi dan Tsunami

Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang disebut rawan gempa bumi dan tsunami.

Pixabay.com
Ilustrasi gempa bumi. Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang disebut rawan gempa bumi dan tsunami. 

TRIBUNTERNATE.COM - Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang disebut rawan gempa bumi dan tsunami.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mencatat fakta sejarah gempa dan tsunami yang terjadi di Pacitan.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono mengungkapkan, pada 4 Januari 1840 silam terjadi gempa Jawa yang memicu terjadinya tsunami di Pacitan, setelah gempa berakhir.

"Selanjutnya pada 20 Oktober 1859, terjadi lagi gempa besar di Pulau Jawa yang juga menimbulkan tsunami menerjang Teluk Pacitan, menewaskan beberapa orang awak kapal," ungkap Daryono kepada Tribunnews.com, Selasa (14/9/2021).

Ilustrasi gempabumi
Ilustrasi gempabumi (Tribun Timur)

Berikutnya, gempa besar Jawa kembali terjadi pada 11 September 1921 berkekuatan 7,6.

"Pusat gempa ini terletak di zona outer rise selatan Pacitan yang juga memicu tsunami dan tercatat di Cilacap, sehingga sangat mungkin tsunami juga terjadi di Pacitan," ungkapnya.

Lalu Pacitan kembali diguncang gempa besar pada 27 September 1937.

Dampak gempa ini mencapai skala intensitas VIII-IX MMI menyebabkan 2.200 rumah roboh dan banyak orang meninggal.

"Sebagai daerah yang berhadapan dengan zona sumber gempa megathrust, wilayah Pacitan merupakan daerah rawan gempa dan tsunami," ungkap Daryono.

Baca juga: Makna Buket Bunga Peraih Medali di Olimpiade Tokyo 2020, Simbol Kebangkitan Jepang dari Tsunami 2011

Baca juga: Penjelasan BMKG tentang Fenomena Awan Arcus yang Mirip Gelombang Tsunami dan Muncul di Nagan Raya

Baca juga: Wajarkah Ada 5 Rentetan Gempa Kuat Guncang Indonesia Hari Ini? Ini Penjelasan BMKG

Pantauan Sejak 2008

Sementara itu hasil monitoring BMKG terhadap aktivitas kegempaan sejak 2008 menunjukkan di wilayah selatan Pacitan beberapa kali terbentuk kluster seismisitas aktif.

Meskipun, kata Daryono, kluster pusat gempa yang terbentuk tidak diakhiri dengan terjadinya gempa besar.

"Wilayah selatan Pacitan merupakan bagian dari zona aktif gempa di Jawa Timur yang mengalami peningkatan aktivitas kegempaan."

"Di wilayah ini pada beberapa tahun terakhir sering terjadi aktivitas gempa signifikan yang guncangannya dirasakan masyarakat," ungkap Daryono.

Adapun potensi magnitudo maksimum gempa megathrust selatan Jawa Timur hasil kajian adalah 8,7.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved