FDA akan Berikan Otorisasi Suntikan Booster Setengah Dosis untuk Penerima Vaksin Moderna 2 Dosis
Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) condong ke arah memberikan otorisasi setengah dosis vaksin Covid-19 Moderna sebagai suntikan booster.
Dalam rilis tersebut dikatakan bahwa tingkat infeksi di antara orang yang divaksinasi sekitar 13 bulan lalu lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang divaksinasi sekitar delapan bulan lalu.
Moderna ajukan otorisasi suntikan booster
Melansir dari The Strait Times, pada 1 September lalu, Moderna telah mengajukan permohonannya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS untuk meminta otorisasi suntikan booster.

Dokumen briefing dari analisis FDA tentang aplikasi booster Pfizer, menunjukkan bahwa masalah utama yang akan dipertimbangkan oleh badan tersebut adalah apakah perlindungan vaksin benar-benar berkurang.
Data vaksin Moderna yang sebelumnya telah menunjukkan perlindungan yang tahan lama, sehingga akan membuat permohonan otorisasi suntikan booster lebih menantang.
Dalam analisis baru, Moderna membandingkan kinerja vaksin di lebih dari 14.000 sukarelawan yang divaksinasi antara Juli dan Oktober 2020.
Data tersebut dibandingkan dengan sekitar 11.000 sukarelawan yang menerima suntikan antara Desember 2020 dan Maret 2022 setelah otorisasi penggunaan darurat AS.
Moderna mengidentifikasi 88 kasus Covid-19 di antara sukarelawan yang mendapat dua dosis suntikan baru-baru ini.
Moderna juga menemukan ada 162 kasus di antara sukarelawan yang divaksinasi tahun lalu.
Namun, secara keseluruhan, hanya 19 kasus yang dianggap mengalami gejala parah.
Baca juga: YouTube akan Blokir Semua Konten yang Menayangkan tentang Hoaks Vaksin dan Anti-Vaksin
Baca juga: Ibu Hamil yang Disuntik dengan Vaksin yang Gunakan Metode mRNA Bisa Salurkan Antibodi ke Bayinya
Gejala parah merupakan tolok ukur utama dalam menilai perlindungan yang memudar.
Moderna mengatakan, ada kecenderungan tingkat kasus parah yang lebih rendah di antara sukarelawan yang baru saja divaksinasi, meskipun temuan itu tidak signifikan secara statistik.
Moderna mengatakan kekebalan yang memudar terlihat dalam analisis baru tersebut, menambah bukti bahwa suntikan booster diperlukan.
Selain itu, Moderna juga menyoroti dua penelitian yang menunjukkan perlindungan jangka panjang terhadap Covid-19 gejala berat.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan dengan Kaiser Permanente Southern California ketika varian Delta yang sangat menular beredar, para peneliti menemukan vaksin Moderna 87 persen efektif mencegah diagnosis Covid-19, dan 96 persen efektif mencegah gejala berat.