Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ibu Hamil yang Disuntik dengan Vaksin yang Gunakan Metode mRNA Bisa Salurkan Antibodi ke Bayinya

Wanita hamil yang disuntik vaksin Covid-19 yang menggunakan metode mRNA untuk pembuatannya, dapat menyalurkan antibodi tingkat tinggi kepada bayinya.

Pexels/freestocks.org
ILUSTRASI Ibu hamil - Wanita hamil yang disuntik vaksin Covid-19 yang menggunakan metode mRNA untuk pembuatannya, dapat menyalurkan antibodi tingkat tinggi kepada bayi mereka. 

TRIBUNTERNATE.COM - Wanita hamil yang disuntik vaksin Covid-19 yang menggunakan metode mRNA untuk pembuatannya, dapat menyalurkan antibodi tingkat tinggi kepada bayi mereka.

Pernyataan ini dikeluarkan oleh sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Obstetrics & Gynecology - Maternal Fetal Medicine pada Rabu (22/9/2021).

Penelitian itu adalah salah satu yang pertama mengukur kadar antibodi dalam darah tali pusat untuk membedakan apakah kekebalan berasal dari infeksi atau vaksin.

Hasilnya, penelitian tersebut menemukan bahwa 36 bayi baru lahir yang diuji saat lahir semuanya memiliki antibodi untuk melindungi terhadap Covid-19 setelah ibu mereka divaksinasi dengan suntikan dari Pfizer. Inc-BioNTech SE atau Moderna Inc.

"Kami tidak mengantisipasi itu. Kami berharap melihat lebih banyak variabilitas," kata Dr Ashley Roman, seorang dokter kandungan di NYU Langone Health System dan rekan penulis penelitian tersebut.

Data tersebut dapat membantu mendorong lebih banyak wanita untuk mendapatkan vaksinasi selama kehamilan mereka.

Hanya 30 persen wanita hamil berusia 18 hingga 49 tahun yang divaksinasi, menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dari 11 September, meskipun semakin banyak bukti keamanan vaksin prenatal.

Mengingat ukuran sampel penelitian yang kecil, tim peneliti ini sekarang ingin melihat hasil dari kelompok yang lebih besar, serta berapa lama antibodi tersebut dapat bertahan untuk sang bayi setelah lahir.

"Kami mendorong data ini keluar relatif awal karena ini adalah temuan unik dan memiliki implikasi penting untuk perawatan," kata Dr Roman.

"Saat ini kami merekomendasikan semua wanita hamil menerima vaksin untuk manfaat ibu."

Baca juga: Penelitian: Vaksin Covid-19 Sinovac Sangat Efektif Lawan Penyakit Serius Akibat Virus Corona

Baca juga: Pfizer Klaim Vaksin Covid-19 Buatannya Aman dan Efektif untuk Anak Usia 5-11 Tahun

National Institutes of Health memulai penelitian yang disebut MOMI-VAX untuk mengukur berapa lama antibodi terhadap Covid-19 akan bertahan pada orang yang divaksinasi selama kehamilan.

Peneliti yang sama juga akan menilai transfer antibodi yang diinduksi vaksin ke bayi melalui plasenta dan ASI.

Sementara itu, panel penasehat vaksin CDC telah bertemu untuk tinjauan umum kemanjuran dan keamanan vaksin.

Mereka telah mengumpulkan lebih banyak data tentang keamanan vaksin selama kehamilan dari v-safe (registri yang dibuat CDC untuk orang-orang yang mengatakan mereka hamil pada saat vaksinasi)

Menurut data dari registri, tidak ada bukti vaksin membahayakan janin.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved