Varian Baru Virus Corona AY.4.2 Ditemukan di Inggris, Turunan Varian Delta, Diduga Lebih Menular

TRIBUNTERNATE.COM - Pandemi belum usai, virus corona terus bermutasi dan berubah karena ia telah menyebar ke seluruh dunia dalam waktu dua tahun terakhir.

Saat ini pun kembali ditemukan varian baru virus corona yang paling mengkhawatirkan, turunan dari varian Delta yang disebut sebagai AY.4.2.

Beberapa hari yang lalu, otoritas kesehatan di Inggris mengklasifikasikan mutasi baru virus corona varian Delta, yakni varian AY.4.2 sebagai Variant Under Investigation (VUI).

Varian baru yang menurut para ilmuwan mungkin lebih menular daripada varian Delta ini telah dinyatakan sebagai Variant Under Investigation (VUI) dengan nama VUI-21OCT-01.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) membuat klasifikasi ini setelah varian AY.4.2 menunjukkan tingkat pertumbuhan yang meningkat di Inggris dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Instruksi Jokowi Harga PCR Rp300 Ribu, Luhut Binsar Pandjaitan: Jangan Kita Hanya Melihat Enaknya

UKHSA menemukan beberapa bukti awal bahwa varian baru itu mungkin memiliki tingkat pertumbuhan yang meningkat di Inggris bila dibandingkan dengan varian Delta.

Namun, badan tersebut menambahkan bahwa masih perlu banyak bukti untuk tahu apakah ini disebabkan oleh perubahan perilaku virus atau kondisi epidemiologis.

Di luar Inggris, AY.4.2 juga telah ditemukan di India dalam jumlah yang sangat rendah.

Hal tersebut dikatakan oleh para ilmuwan dari INSACOG, sebuah forum yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan India.

Apa itu varian AY.4.2?

Mutasi AY.4.2 dari varian Delta pertama kali diketahui pada Juli 2021 dan sejak itu perlahan-lahan meningkat.

Baca juga: Pakar Sebut Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 5-11 akan Tersedia November, Bagaimana dengan Indonesia?

Apakah AY.4.2 lebih menular?

Sebuah laporan di BBC mengatakan bahwa AY.4.2 mengandung mutasi yang mungkin memberikan keuntungan kelangsungan hidup virus.

Ada juga bukti awal bahwa mutasi ini menyebar lebih cepat daripada varian Delta yang dominan.

AY.4.2 mengandung mutasi lonjakan Y145H dan A222V yang dapat membantu virus memasuki sel manusia dengan lebih mudah.

Profesor Francois Balloux, Direktur Institut Genetika Universitas College London mengatakan kepada BBC bahwa AY.4.2 berpotensi menjadi jenis yang sedikit lebih menular.

Seberapa banyak AY.4.2 akan menular?

"Ini tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan apa yang kita lihat pada varian Alpha dan Delta."

"Kedua mutasi itu kira-kira 50 hingga 60 persen lebih mudah menular."

Baca juga: Covid-19 Indonesia Membaik, China Justru Terkena Wabah Baru, Batalkan Penerbangan dan Tutup Sekolah

"Jadi, kita berbicara tentang sesuatu yang cukup cerdik di sini dan yang saat ini sedang diselidiki."

"Kemungkinan mutasi AY.4.2 lebih menular hingga 10 persen daripada Delta," kata Francois Balloux kepada BBC, dikutip dari India Today.

Beberapa kasus juga telah diidentifikasi di Amerika Serikat (AS) dan infeksi mutasi AY.4.2 juga telah tumbuh di Denmark dan Israel.

(TribunTernate.com/Ron)