Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

WHO Waspadai Varian Baru Corona AY.4.2 yang Telah Menyebar di Seluruh Inggris dan Negara-Negara Lain

Menurut WHO, bila dibandingkan dengan bulan lalu, angka menunjukkan bahwa varian baru AY.4.2 berkontribusi menambah 10 persen kasus baru.

Shutterstock/Petovarga
Ilustrasi virus corona (covid-19). - WHO waspadai varian baru virus corona turunan dari varian delta, yakni AY.4.2. 

TRIBUNTERNATE.COM - Subvarian dari strain Delta, yakni AY.4.2 yang sedang meningkat di Inggris, saat ini sedang berada dalam pengawasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Program pengawasan Covid-19 pemerintah Inggris mendeteksi adanya kasus AY.4.2 di 303 wilayah dari 315 otoritas lokal selama dua minggu terakhir.

12 dari wilayah tersebut antara lain Babergh, Burnley, Copeland, Hinckley and Bosworth, King's Lynn and West Norfolk, Melton, Mid Suffolk, Newark and Sherwood, Oadby and Wigston, Pendle, Rushcliffe dan South Holland.

Dengan demikian, dikhawatirkan varian virus corona baru turunan dari varian delta ini 15 persen lebih menular daripada varian delta.

Minggu lalu, Kepala Kesehatan Inggris melabeli varian itu sebagai Variant Under Investigation (VUI) atau varian yang sedang diselidiki.

Mereka sedang berusaha menentukan seberapa menularnya varian virus corona itu dan apakah ia lebih mampu menghindari vaksin atau tidak.

Mereka juga ingin mengetahui apakah warian yang diduga muncul pertama kali di Inggris itu lebih berbahaya daripada varian virus corona lain yang sudah ada.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona AY.4.2 Ditemukan di Inggris, Turunan Varian Delta, Diduga Lebih Menular

Baca juga: Cegah Diskriminasi LGBTQI+, AS Luncurkan Paspor dengan Pilihan Gender X untuk Data Jenis Kelamin

Baca juga: Akibat Krisis Iklim, Dunia Kini Hadapi Ancaman Gelombang Panas yang Tak Tertahankan

Sementara itu, WHO mengatakan, 'peningkatan bertahap' dalam proporsi kasus Covid-19 AY.4.2 telah diamati di Inggris.

Angka menunjukkan bahwa varian baru itu berkontribusi menambah 10 persen kasus baru, bila dibandingkan dengan bulan lalu.

Laporan dari WHO juga menyebutkan bahwa studi lebih lanjut untuk mengetahui apakah AY.4.2 lebih menular atau lebih mematikan atau tidak, saat ini sedang berlangsung.

"Studi epidemiologis dan laboratorium sedang berlangsung untuk menilai apakah AY.4.2 memberikan dampak fenotipik tambahan."

"Misalnya, perubahan dalam tingkat penularan atau penurunan kemampuan antibodi untuk memblokir virus," bunyi laporan tersebut seperti dikutip TribunTernate.com dari Daily Mail.

Di sisi lain, Inggris telah mencatat sebagian besar sampel AY.4.2 di dunia.

Mereka menemukan adanya tanda-tanda bahwa wabah yang sama juga sedang berlangsung di negara lain.

Baca juga: WHO: Makin Tinggi Kesenjangan Distribusi Vaksin Covid-19, Makin Banyak Varian Baru yang akan Muncul

Baca juga: Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, Buruh: Pemerintah Hanya Butuh Rakyat Saat Pemilu

Baca juga: Raker KPK Digelar di Hotel Mewah Yogyakarta, Novel Baswedan dan ICW Lontarkan Kritik: Etis Nggak?

Seperti diketahui, kemampuan genomik Inggris yang terkemuka di dunia lebih siap untuk menangkap strain baru, bahkan jika mereka muncul di negara lain.

Menurut data pengawasan terbaru, sekitar 16 persen dari semua kasus Covid-19 di Polandia yang terdeteksi disebabkan oleh varian AY.4.2.

Namun, kurangnya pengujian genomik Covid-19 di Polandia membuat kasusnya sulit untuk dibandingkan dengan Inggris.

Diketahui, Polandia memiliki 132 kasus AY.4.2, sedangkan Inggris memiliki 23.820 kasus AY.4.2.

Meski data menunjukkan bahwa AY.4.2 mengungguli kemampuan varian delta dalam tingkat penularan, beberapa ilmuwan masih terus mempertanyakan tentang seberapa jauh lebih menular sebenarnya AY.4.2 daripada varian delta.

Sebab, data menunjukkan bahwa kini ada 1 kasus AY.4.2 dari 10 kasus Covid-19, naik sedikit dari dua minggu lalu, yakni 1 kasus AY.4.2 dari 13 kasus Covid-19.

Akan tetapi, data juga mengungkapkan bahwa kurvanya mendatar dan tidak naik.

SUMBER: Daily Mail

(TribunTernate.com/Ron)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved