Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Perubahan Iklim

Akibat Krisis Iklim, Dunia Kini Hadapi Ancaman Gelombang Panas yang Tak Tertahankan

Jika tidak ada yang langkah yang dilakukan untuk memperlambat perubahan iklim, suhu tinggi dan gelombang panas mematikan hanya akan bertambah buruk.

Nicolas Tucat/AFP
Penampakan kebakaran hutan saat matahari terbenam di dekat Gonfaron, Var, Prancis. 

TRIBUNTERNATE.COM - Saat ini, pemanasan global dan perubahan iklim menjadi dua masalah yang harus mendapat perhatian segera dari dunia.

Dampak dari kedua hal itu juga mengancam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Di kawasan Death Valley hingga wilayah Timur Tengah, anak benua India hingga sub-Sahara Afrika, pemanasan global telah membuat kehidupan sehari-hari semakin sulit bagi jutaan orang.

Jika tidak ada yang langkah berarti yang dilakukan untuk memperlambat perubahan iklim, suhu tinggi dan gelombang panas mematikan hanya akan bertambah buruk.

Hal ini telah diperingatkan oleh para ahli dunia.

"Iklim (perubahan) adalah semacam steroid untuk cuaca. Ini membuat hasil positif sulit didapat dengan menimbulkan peristiwa-peristiwa ekstrem semacam itu semakin sering terjadi," kata Zeke Hausfather, pakar iklim di Breakthrough Institute di California, Amerika Serikat, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.

ILUSTRASI - kebakaran hutan akibat perubahan iklim.
ILUSTRASI - kebakaran hutan akibat perubahan iklim. (Twitter/Forest Service NW via disasterphilanthropy.org)

Baca juga: Disebut sebagai Ancaman Kesehatan Terbesar bagi Manusia, WHO Peringatkan Bahaya Perubahan Iklim

Baca juga: Darurat Iklim, Kebakaran Hutan Terjadi di Berbagai Wilayah di Dunia, dari Turki hingga California

Baca juga: Krisis Iklim, PBB Peringatkan Manusia Timbulkan Dampak yang Tak Dapat Diubah Lagi bagi Bumi

Tempat terpanas di dunia secara resmi adalah Death Valley, yang terletak di California. Di sana, suhu udara juga meningkat.

Peningkatan suhu hanya sebesar setengah derajat Celcius sudah bisa membuat perbedaan besar di Bumi yang semakin hangat.

"Jika kamu melihat suhu rata-rata di Death Valley selama bulan musim panas (...) itu tercatat jadi jauh lebih hangat dalam 20 tahun terakhir daripada sebelumnya," kata Abby Wines, juru bicara Taman Nasional Death Valley.

Selama musim panas ini, untuk tahun kedua berturut-turut, area tersebut mencatatkan suhu 54,4 derajat Celcius, dan ini adalah rekor suhu yang mencengangkan.

Jika dikonfirmasi oleh Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO), itu akan menjadi suhu tertinggi yang pernah tercatat dengan instrumen modern.

BULAN TERPANAS PERNAH

Menurut badan iklim AS (National Oceanic and Atmospheric Administration) atau NOAA, Juli 2021 adalah bulan terpanas yang pernah tercatat di Bumi.

"Kami sangat terpengaruh oleh suhu panas yang tak tertahankan ini, dan kami yang miskin terkena dampak paling parah," kata Kuldeep Kaur, seorang penduduk Sri Ganganagar di negara bagian Rajasthan, India utara, yang berbatasan dengan Pakistan.

Setengah dunia jauhnya di Kanada barat, ada fenomena yang disebut "kubah panas".

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved