Disneyland Shanghai Ditutup Tiba-Tiba karena Satu Kasus Covid-19, 34.000 Orang Terjebak di Dalamnya
Disneyland Shanghai di China ditutup pada Senin (1/11/2021) karena sebuah kasus Covid-19 yang terdeteksi.
TRIBUNTERNATE.COM - Disneyland Shanghai di China ditutup pada Senin (1/11/2021) karena sebuah kasus Covid-19 yang terdeteksi.
Sebelumnya diketahui bahwa China telah berhasil mengurangi sebagian besar kasus Covid-19 domestik mereka selama pandemi.
Namun, pada Senin (1/11/2021), China melaporkan bahwa ada 92 kasus Covid-19 baru, jumlah kasus tertinggi sejak pertengahan September 2021.
Disneyland Shanghai pun ikut ditutup usai seorang wanita yang menjadi pengunjung di hari Sabtu (30/10/2021) terkonfirmasi positif setelah pulang ke provinsi tetangga.
Pihak Disneyland pun mengatakan bahwa taman hiburan itu akan tetap tutup setidaknya pada Senin dan Selasa untuk mengikuti persyaratan pencegahan dan pengendalian pandemi.
Tanggal pembukaan kembali Disneyland Shanghai pun belum dikonfirmasi hingga kini.

Disneyland sendiri mulai melarang pengunjung untuk memasuki wilayahnya secara tiba-tiba pada Minggu (31/10/2021).
Lalu, semua orang yang sedang berada di dalamnya harus mengikuti tes Covid-19 sebelum meninggalkan tempat.
Pemerintah kota setempat menyebutkan bahwa ada hampir 34 ribu orang yang telah dites Covid-19 pada Senin (1/11/2021).
Baca juga: China Mulai Berikan Vaksin ke Balita Umur 3 Tahun ke Atas untuk Atasi Naiknya Kembali Kasus Covid-19
Baca juga: Varian Delta Plus AY.4.2 Sudah Masuk Singapura, Bagaimana dengan Varian Covid-19 di Indonesia?
Hasil dari pengetesan 34 ribu orang di Disneyland itu pun menunjukkan bahwa kesemuanya negatif Covid-19.
Sebuah rekaman milik media pemerintah pun menunjukkan sejumlah petugas kesehatan yang mengenakan hazmat di dalam Disneyland.
Penutupan itu terjadi usai Universal Studios yang baru dibuka di Beijing menemukan bahwa pada Sabtu (30/10/2021) kontak dekat orang yang terinfeksi Covid-19 ditemukan di antara pengunjung pada akhir pekan sebelumnya.
Semua staf di taman hiburan itu kemudian dites Covid-19, namun hasilnya negatif dan tidak ada jejak virus yang terdeteksi di tempat wisata itu.
Beijing sendiri akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin dalam waktu kurang dari 100 hari.
Pihak berwenang mengatakan bahwa pemberantasan virus adalah tantangan terbesar jelang Olimpiade Musim Dingin.

Pada sebuah konferensi pers, Senin (1/11/2021), wakil kepala pusat pengendalian penyakit Beijing, Pang Xinghuo mengatakan, saat ini wabah tetap parah dan kompleks, terutama saat cuaca menjadi lebih dingin.
Setidaknya tiga distrik di ibu kota telah menutup bioskop dan tempat hiburan lainnya dalam upaya menekan penyebaran virus.
Sekitar enam juta orang berada di bawah aturan lockdown, sebagian besar mereka yang ada di bagian utara China.
Baca juga: CDC: Antibodi Penyintas Covid-19 Lebih Lemah Dibandingkan Antibodi yang Dihasilkan oleh Vaksin
Baca juga: Covid-19 Indonesia Membaik, China Justru Terkena Wabah Baru, Batalkan Penerbangan dan Tutup Sekolah
Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan pada konferensi pers hari Sabtu (30/10/2021) bahwa pihak berwenang akan terus dengan tegas melarang orang-orang yang berada di wilayah lockdown tidak meninggalkan rumah mereka.
Setelah mencatat dua kasus baru pada hari Minggu (31/10/2021), kota timur laut Harbin yang memiliki populasi sekira 10 juta menerapkan lockdown pada dua kompleks perumahan mereka, menutup sekolah dan taman kanak-kanak selama satu minggu, dan menangguhkan layanan bus antar kota.
Pada hari yang sama, sebuah kabupaten di provinsi Hebei yang bertetangga dengan Beijing mengatakan kepada 220.000 penduduknya untuk tetap tinggal di rumah setelah beberapa infeksi baru ditemukan.
SUMBER: Channel News Asia
(TribunTernate.com/Ron)