Cekcok Arteria Dahlan vs Wanita Mengaku Istri Jenderal, Sutiyoso: Tidak Ada Perlakuan Istimewa
Letjen (Purn) Sutiyoso, menanggapi insiden cekcok antara ibunda Arteria Dahlan dan seorang wanita yang mengaku sebagai anggota keluarga jenderal.
TRIBUNTERNATE.COM - Tokoh senior di Tentara Nasional Indonesia (TNI), Letjen (Purn) Sutiyoso, menanggapi insiden cekcok antara ibunda anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan dan seorang wanita yang mengaku sebagai anggota keluarga seorang jenderal.
Diketahui, wanita itu membentak ibunda Arteria Dahlan di Terminal 2E, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (21/11/2021) lalu.
Peristiwa ini terekam kamera, dan menjadi viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, wanita tersebut membawa-bawa jabatan suaminya saat cekcok terjadi.
Wanita yang memaki Arteria Dahlan dan ibundanya itu mengaku sebagai anak jenderal bintang tiga TNI.
Wanita tersebut bernama Anggiat Pasaribu alias Rindu, dan sempat disebut sebagai istri Brigjen TNI Zamroni, mantan Dandim 0501/BS.
Namun belakangan terungkap, Anggiat Pasaribu bukan pula istri seorang jenderal seperti yang diakuinya.
Politikus PPP Hasan Husaeri Lubis yang menjadi mediator dalam kasus ini meluruskan pernyataan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi yang sebelumnya menyebutkan bahwa wanita yang cekcok dengan ibunda Arteria Dahlan adalah istri Brigjen Zamroni.
Ia mengatakan hubungan Anggiat Pasaribu dengan Brigjen Zamroni adalah abang sepupu.
"Brigjen Muhammad Zamroni itu abang sepupunya, bukan suaminya Mbak Rindu. Abang sepupunya. Sementara suaminya itu Lettu Bayu, ada juga suaminya di sana waktu itu," kata Hasan, Rabu (23/11/2021).
Tanggapan Sutiyoso
Dalam tanggapannya, Sutiyoso menyayangkan sikap wanita yang merupakan istri dari seorang jenderal itu.
Ia mengingatkan sejatinya keluarga dari seluruh prajurit TNI memiliki status sosial yang sama dengan masyarakat sipil.
"Saya jelaskan kepada masyarakat,khususnya keluarga TNI. Bahwa dalam status keluarga TNI ada orang sipil, status sosialnya sama dengan masyarakat, hak politik juga diberikan sama."
"Jadi tidak ada perlakuan istimewa," kata Sutiyoso, dikutip dari tayangan YouTube TV One, Selasa (23/11/2021).

Menurut Sutiyoso, keluarga prajurit TNI justru punya tanggung jawab tersendiri di tengah masyarakat.
Dia menjelaskan, setiap keluarga prajurit semestinya menjaga sikap dan perilaku di publik.