Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Jokowi Sebut Indonesia Beruntung Punya Nadiem sebagai Mendikbudristek, Puji Program Merdeka Belajar

Presiden Jokowi berharap Nadiem Makarim sebagai Mendikbudristek bisa mendidik pemuda Indonesia untuk menjadi talenta digital dalam dua tahun ke depan.

Warta Kota/Ricky Martin Wijaya
Nadiem Anwar Makarim (tengah) saat mengunjungi Gedung Inspektorat Jenderal Kemendikbud saat berkeliling Kantor Kemendikbud usai serah terima jabatan (sertijab), di Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). 

TRIBUNTERNATE.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Indonesia beruntung karena memiliki Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).

Sebab, Nadiem Makarim merupakan pendiri perusahaan Gojek, sosok yang dinilai berpengalaman dalam bidang teknologi.

Menurut Jokowi, ilmu yang dimiliki oleh Nadiem Makarim sangat dibutuhkan untuk menyiapkan talenta digital Tanah Air dalam jumlah yang besar.

Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam acara peresmian Gerakan Akselerasi Generasi Digital, Rabu (15/12/2021).

"Kita beruntung Menteri Pendidikan kita memiliki pengalaman di dalam perusahaan teknologi, Mas Nadiem. Untung banget kita," kata Jokowi.

Di tengah kemajuan teknologi digital yang pesat, Jokowi ingin Indonesia bisa mengejar ketertinggalannya.

Bahkan bukan hanya mengejar, Jokowi ingin negara ini bisa melompat jauh agar bisa mengungguli negara lain.

Namun, Indonesia hanya memiliki waktu dua tahun untuk bisa melakukan lompatan besar itu.

Selain itu, Jokowi juga mengakui bahwa menyiapkan talenta-talenta digital dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat bukanlah pekerjaan mudah.

Baca juga: Nadiem Makarim Hadirkan Sederet Paket Kebijakan, Termasuk Bantuan Subsidi Upah bagi Pendidik Non-PNS

Baca juga: Nadiem Tegaskan akan Berantas Tiga Dosa Besar dalam Sistem Pendidikan Indonesia, Apa Saja?

Akan tetapi, kehadiran Nadiem Makarim sebagai Mendikbudristek membuat Jokowi optimis dan yakin bahwa Indonesia bisa melakukan lompatan itu.

 Jokowi mengatakan bahwa Nadiem Makarim bisa menghadapi dan menjawab tantangan-tantangan tersebut.

"Saya tanya [Nadiem Makarim], dan selalu dijawab dengan sangat cepat."

"Ini gimana jumlahnya? Nggak mau saya kalau seribu dua ribu, kita minta jutaan [talenta digital]."

"[Nadiem Makarim menjawab] bisa Pak," ujarnya.

Tak hanya itu, Jokowi pun memuji program Kampus Merdeka Belajar yang dicanangkan Nadiem.

Dalam program tersebut, mahasiswa memiliki kesempatan untuk bisa magang di perusahaan teknologi besar.

Hal ini dilakukan agar para generasi muda memiliki banyak kemampuan digital.

Sehingga, dari sana akan terbentuk kultur digital di Indonesia.

"Kalau kita tidak bisa menyiapkan ini, akan sulit sekali kita mengejar negara-negara lain."

"Kuncinya sekali lagi, dalam jumlah yang banyak," kata Jokowi.

Meski sadar bahwa prosesnya akan sulit, Jokowi ingin Indonesia segera memiliki pemerintahan digital atau digital government.

Ia pun mengaku telah memerintahkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital di Tanah Air.

"Kalau infrastruktur kita siap, talenta digital ada, pemerintahan digital siap, regulasi digital siap, sehingga terbangun ekosistem masyarakat digital di negara kita," tutur Jokowi.

Nadiem Makarim saat memberikan sambutan usai menerima penghargaan sebagai EY Entrepreneur Of The Year 2017 di The Ritz-Carlton Hotel, Pacific Place pada (15/11/2017).
Nadiem Makarim saat memberikan sambutan usai menerima penghargaan sebagai EY Entrepreneur Of The Year 2017 di The Ritz-Carlton Hotel, Pacific Place pada (15/11/2017). (TRIBUNNEWS/HO)

Jokowi Tak Ingin Potensi Besar Pasar Digital RI Diambil Orang

Masih di acara yang sama, Jokowi mengatakan bahwa potensi pasar digital di Indonesia sangat besar, angkanya pun terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Potensi pasarnya ini besar, jangan yang ambil nanti orang lain," kata Jokowi.

Jokowi mengungkap, tahun 2019 potensi pasar digital di Tanah Air mencapai 40 miliar dollar Amerika Serikat.

Angka ini naik di tahun 2020 menjadi 47 miliar dollar AS, kemudian 2021 menjadi 70 miliar dollar AS.

Diperkirakan, pada 2025 potensi pasar digital Indonesia kembali meningkat menjadi 146 miliar dollar AS.

"Sangat besar sekali. Ini dipecepat karena ada pandemi," ujar Jokowi.

Tak hanya itu, mobilitas logistik naik 60 persen. Hal ini didorong oleh penggunaan delivery dan e-groceries.

Belakangan, konsumen digital pun naik hingga 10,2 persen.

Kemudian, per Oktober 2021 transaksi e-money meningkat 55 persen.

Indonesia saat ini juga memiliki 2.319 start up yang terus bertambah setiap harinya.

Kemudian, ada satu decacron, tujuh unicorn, dan banyak soonicorn.

Baca juga: Resmi jadi Mendikbudristek, Nadiem Makarim Bertekad Tingkatkan Kualitas dan Inovasi di Universitas

Baca juga: Anwar Abbas Sindir Soal Penguasaan Lahan, Jokowi: Betul, tapi Bukan Saya yang Membaginya

Presiden pun meminta seluruh pihak bersiap menghadapi kemajuan teknologi, karena hal ini tak bisa dihindari.

"Negara kita perlu menyiapkan sebuah strategi agar kita tidak tertinggal jauh oleh negara-negara lain," kata dia.

Presiden ingin perusahaan teknologi besar menyediakan tempat bagi para mahasiswa untuk magang.

Hal ini supaya para generasi muda lebih kaya akan kemampuan digital, sehingga terbentuk kultur digital di Indonesia.

Meski sulit, ke depan, Jokowi ingin secepatnya terbangun pemerintahan digital atau digital government.

Ia pun mengaku telah memerintahkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) mempercepat pembangunan infrastruktur digital di Tanah Air.

"Kalau infrastruktur kita siap, talenta digital ada, pemerintahan digital siap, regulasi digital siap, sehingga terbangun ekosistem masyarakat digital di negara kita," kata Kepala Negara.

(TribunTernate.com/Ron)(Kompas.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved