Najwa Shihab Sebut Jarang Ada Pejabat Pemerintah Mau Buka-bukaan soal Informasi Penting
Najwa menyebut sebagian besar politikus cenderung menyembunyikan sesuatu ketika ditanya.
TRIBUNTERNATE.COM - Tuan rumah acara Mata Najwa, Najwa Shihab terkenal akan gaya interogatifnya saat melakukan wawancara dengan narasumber.
Gaya wawancara interogatif ala Najwa biasanya muncul saat menanyai narasumber yang merupakan seorang politisi atau pejabat pemerintahan.
Dari pengalamannya mewawancarai begitu banyak pejabat dan tokoh politik, Najwa menyebut sebagian besar politikus cenderung menyembunyikan sesuatu ketika ditanya.
Apalagi jika yang ditanyakan adalah informasi penting yang menyangkut kepentingan orang banyak.
Hal ini diungkapkan oleh Najwa saat menjalani wawancara bersama Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho.
Awalnya Najwa bercerita, semasa kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dirinya memelajari banyak ilmu yang ternyata dapat diaplikasikan di dunia jurnalistik.
Ilmu-ilmu tersebut di antaranya adalah mengambil poin penting dari perkataan seseorang.
Kemudian Najwa bercerita bahwa sebagian besar politisi cenderung menyembunyikan sesuatu demi tujuan tertentu.
"Politisi itu orang yang terbiasa menyembunyikan kejelasan," kata Najwa.
Baca juga: Saipul Jamil Bebas dari Penjara Disambut Meriah, Ini Kritikan dari Najwa Shihab dan Ernest Prakasa
Baca juga: Nama Najwa Shihab Trending Twitter, Gegara Ungkap Wajah Pembakar Halte Sarinah & Kuliti Trik Pelaku?

"Atau terkadang berlebih-lebihan memasukkan kepentingannya."
Najwa mengatakan, penting bagi pewawancara untuk memahami materi jika ingin berbincang dengan narasumber politisi apalagi jika membahas tema soal isu-is publik.
"Jarang menurutku pejabat negara yang punya kesadaran penuh mau membuka semua informasi atau menjadi transparan ke publik," ungkap Najwa.
"Itu pasti default-nya (jawaban awal) pasti akan menyembunyikan sesuatu apapun kepentingannya."
Najwa menjelaskan, alasan politisi menutup-nutupi informasi belum tentu karena alasan negatif, mungkin saja belum yakin atau masih harus menahan informasi agar tidak blunder.
"Jadi kemampuan untuk bisa menggali, kemampuan untuk bisa mengorek informasi itu kemampuan yang menurutku wajib dimiliki oleh wartawan dan pewawancara khususnya yang mengangkat isu-isu publik," terang Najwa.