Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Vaksinasi Covid19

Mengenal KIPI yang Sering Dialami Anak-anak Pasca-Vaksinasi Covid-19

Menurut Cissy RS Prawira Kartasasmita, efek samping vaksinasi atau KIPI yang sering terjadi umumnya gejala kecil saja.

SRIPO/SYAHRUL
ILUSTRASI Vaksinasi Covid-19 pada anak - Dalam foto: Siswa MAN 3 Palembang memejamkan mata saat jarum suntik dari vaksinator ke lengannya, Kamis (9/9/2021). Sebanyak 1.150 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Palembang, divaksinasi Covid-19 di Aula MAN 3 Pakjo Palembang, untuk membentuk herd immunity siswa madrasah. 

TRIBUNTERNATE.COM - Anggota Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Cissy RS Prawira Kartasasmita, memberikan penjelasan mengenai vaksinasi Covid-19 terhadap anak-anak.

Khususnya, tentang efek samping vaksinasi atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang kerap dialami anak-anak setelah disuntik vaksin Covid-19.

Diketahui, pemerintah resmi melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun sejak 14 Desember 2021 dengan jumlah sasaran sekitar 26,5 juta anak.

Tercatat lebih dari 500 ribu anak usia Sekolah Dasar (SD) telah menerima suntikan vaksin Sinovac.

Lalu, bagaimana KIPI yang paling sering dialami anak-anak setelah vaksinasi Covid-19?

Menurut Cissy RS Prawira Kartasasmita, efek samping vaksinasi atau KIPI yang sering terjadi umumnya gejala kecil saja.

“Ada dua KIPI yaitu lokal dan umum. Lokal umumnya sakit bengkak di tempat suntikan. Sedangkan umum antara lain rasa lelah, anak kurang aktif, rasa dingin, atau mual. Namun gejala ini bisa muncul bisa tidak,” ujar Cissy, dalam diskusi virtual media KCPEN, Selasa (21/12/2021).

Pasca-imunisasi anak perlu diobservasi. Jika anak tidur seharian pasca-imunisasi, maka itu tidak normal.

"Jadi harus segera dilaporkan. Kalau demam tidak tinggi, tidak usah diberi obat. Namun jika demam tinggi boleh diberikan obat penurun demam. Namun, anak jangan diberikan obat sebelum ada demam atau sebelum suntikan,” urai Cissy.

Ketua Pokja Imunisasi PERALMUNI ini juga mengingatkan, anak dapat diminta menggerakkan area bekas suntikan agar jika timbul bengkak lekas mereda.

Baca juga: Viral Pria di Kabupaten Pinrang Mengaku Jadi Joki Vaksin Covid-19 Demi Uang, Sudah Disuntik 16 Kali

Baca juga: Aturan Perjalanan selama Nataru Diperketat, Warga yang Baru Divaksin Dosis Satu Tak Bisa Bepergian

Baca juga: 107 Juta Orang di Indonesia Sudah Divaksin Lengkap, Program Vaksin Booster akan Dimulai Januari 2022

Manfaat Vaksinasi Covid-19 bagi Anak

Ia mengatakan meskipun bergejala ringan jika terkena virus, namun anak-anak rentang usia tersebut tetap harus mendapat perhatian.

“Angka kasus Covid-19 pada anak meningkat pada tahun kedua apalagi dengan adanya varian baru Delta dan Omicron sehingga anak perlu mendapatkan perlindungan, salah satunya dengan vaksinasi,” jelas Prof Cissy.

Ia menegaskan, anak perlu divaksinasi meskipun bila terkena Covid-19 umumnya bergejala ringan.

Dengan vaksinasi maka anak akan lebih kuat imunitasnya, kalau pun terkena COVID-19 maka gejalanya lebih ringan.

"Anak-anak ini juga berpotensi menularkan virus corona kepada orang lain di lingkungannya. Misalnya ke anak di bawah 6 tahun yang belum bisa divaksin Covid-19 serta lansia dengan komorbid. Karena itu, masyarakat perlu menyegerakan vaksinasi anak-anak," kata dia.

Baca juga: Kak Seto Sebut 13 Persen Anak Indonesia Depresi Akibat Sekolah Online, Ini Alasannya

Baca juga: Tak Perlu Panik, Ini Hal yang Harus Dilakukan Orang Tua jika Anak Alami KIPI Usai Vaksinasi Covid-19

Persiapan Anak Sebelum Ikut Vaksinasi

Ada sejumlah persiapan yang perlu dilakukan untuk vaksinasi anak di antaranya anak harus dalam kondisi sehat.

“Vaksin akan dijadwalkan oleh sekolah atau puskesmas. Malamnya cukup tidur. Anak juga harus diberi tahu akan divaksinasi. Umumnya anak-anak sudah tahu karena biasanya sudah ada program imunisasi rutin di sekolah,” ujar Cissy.

Jika anak takut, orangtua harus memberikan edukasi dan pemahaman terkait fungsi vaksinasi.

“Orang tua kalau perlu membawa catatan imunisasi yang sudah ada supaya bisa ditulis di buku imunisasi apa saja yang sudah diperoleh anak,” pesan Cissy.

Cissy menyatakan, vaksin anak-anak aman karena sudah melalui tahapan uji klinis sama halnya dengan vaksin untuk dewasa.

“Vaksin untuk anak usia 6-11 tahun sudah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan POM, yaitu vaksin Sinovac. Hal ini tentunya sudah memenuhi kriteria aman dan berkhasiat,” tegasnya.

Selain itu, vaksin ini sudah memenuhi berbagai tingkat penelitian dan pemakaian jutaan dosis di semua kelompok usia.

ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) sudah merekomendasikan vaksin Sinovac untuk anak 6-11 tahun.

Program vaksinasi anak telah dimulai dengan kick off pada 14 Desember di wilayah yang memenuhi kriteria, dan akan dilanjutkan di daerah-daerah lain secara bertahap.

“Segeralah putra putrinya divaksinasi, terutama di sekolah. Semoga kita akan mencapai herd immunity segera dengan kontribusi dari vaksinasi anak ini,” harap Cissy.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini KIPI yang Sering Dialami Anak-anak Usai Disuntik Vaksin Covid-19

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved