Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Vaksinasi Covid19

Satgas Imunisasi IDAI Ungkap 4 Alasan Mengapa Anak Usia 6-11 Tahun Harus Divaksin Covid-19

Anak-anak bisa menjadi sumber penularan bagi sekitarnya. Dan ini dapat berdampak tidak baik jika di sekitarnya ada yang memiliki komorbid.

Jeff Kowalsky | AFP | Getty Images
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 pada anak-anak. 

TRIBUNTERNATE.COM - Dalam menangani pandemi virus corona, pemerintah memperluas cakupan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak.

Program vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun telah dimulai pada Selasa, 14 Desember 2021 lalu.

Di masa pandemi Covid-19, vaksin rupanya memiliki manfaat yang signifikan bagi anak-anak supaya terlindung dari infeksi virus corona jenis baru SARS-CoV-2.

Menurut Satgas Imunisasi IDAI KOMDA KIPI dr Mei Neni Sitaresmi Ph D SpA (K), ada beberapa alasan kenapa anak usia 6 tahun keatas melakukan program vaksinasi Covid-19.

Pertama berdasarkan proporsi laporan dari Satgas Covid-19, hingga saat ini sekitar 10-12 persen, mereka yang terkena Covid-19 adalah anak-anak.

"Dibandingkan usia lebih tua memang tidak terlihat begitu banyak. Ketika melihat absolutnya lebih setengah juta terinfeksi Covid-19 dengan segala konsekuensinya," ungkapnya pada kanal YouTube Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) -KPCPEN, Jumat (24/12/2021).

Baca juga: Mulai 23 Desember, KAI Sediakan Layanan Tes PCR di Stasiun dengan Harga Rp195 Ribu

Anak-anak muda KSP Mengikuti Program Vaksinasi Anak Usia 6 – 11 Tahun di SDN Kebon Kosong 09 Kemayoran Jakarta Pusat, Selasa (21/12/2021). / istimewa
Anak-anak muda KSP Mengikuti Program Vaksinasi Anak Usia 6 – 11 Tahun di SDN Kebon Kosong 09 Kemayoran Jakarta Pusat, Selasa (21/12/2021). / istimewa (Ist)

Di sisi lain kata dr Mei, alasan kedua adalah saat anak terinfeksi, tidak hanya dirinya saja yang berdampak. Selain itu, tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik, saat sakit, anak bisa saja mendapatkan trauma.

"Kalau dilihat jumlah kematian lebih 1000. Itu bukan jumlah sedikit. Satu nyawa bagi keluarganya sangat lah berharga," kata dr Mei menambahkan.

Ketiga, anak-anak bisa menjadi sumber penularan bagi sekitarnya. Dan ini dapat berdampak tidak baik jika di sekitarnya ada yang memiliki komorbid.

"Atau orang yang masuk rumah sakit dalam kondisi akut. Memang belum bisa divaksin. Cara untuk melindunginya adalah dengan mencapai herd imunitas termasuk pada anak-anak," kata dr Mei lagi.

Keempat, bahwa anak-anak harus sekolah. Nyaris dua tahun selama pandemi anak harus belajar di rumah. Padahal anak anak harus berinteraksi dengan orang lain. Vaksin Covid-19 menjadi sebuah perlindungan untuk meminimalisir infeksi.

Baca juga: Aturan Lengkap Selama Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Berlaku Mulai Hari Ini

Baca juga: Penelitian: 3 Dosis Vaksin Sinovac Gagal Melindungi Seseorang dari Infeksi Covid-19 Omicron

Baca juga: Mengenal KIPI yang Sering Dialami Anak-anak Pasca-Vaksinasi Covid-19

Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Akan Jalani Vaksinasi Covid-19

Program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 tahun keatas telah resmi diluncurkan pada 14 Desember 2021. 

Sampai saat ini jenis vaksin yang direkomendasikan mendapat registrasi adalah vaksin Sinovac. Diberikan dua kali dengan jarak satu bulan dan dilakukan di sekolah dan fasilitas kesehatan terdekat. 

Namun ada beberapa ketentuan yang harus dilakukan dalam mempersiapkan anak vaksin Covid-19. Selain vaksin Covid-19, anak-anak juga punya vaksin rutin.

"Saat ini juga ada beberapa daerah melakukan vaksinasi biasa, bulan imunisasi anak sekolah. Kalau seseorang anak baru mendapatkan vaksinasi, maka jarak pemberian vaksin Covid-19 itu minimal 14 hari," ungkapnya pada kanal YouTube Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) -KPCPEN, Jumat (24/12/2021).

Misalnya, seorang anak baru saja mendapatkan vaksin Covid-19. Berarti baru 14 hari selanjutnya si anak bisa mendapatkan vaksin Influenza.

"Ini hanya jaga-jaga Misalnya ada efek samping demam, itu bisa dijustifkasi karena vaksin yang mana," kata dr Mei menambahkan.

Yang paling penting untuk dipastikan adalah anak dalam kondisi sehat. Kalau anak dalam keadaan demam, maka vaksin bisa ditunda sementara waktu. 

"Kalau anakmya baru batuk pilek ya ditunda karena saat ini agak susah melihat demam batuk pilek, karena biasa Covid-19. Kemudian kalau baru kontak dengan kasus aktif, dia harus isolasi selama 14 hari," kata dr Mei menambahkan.

Kemudian dr Mei mengingatkan pada orangtua untuk tidak memberikan obat paracetamol sebelum pemberian vaksinasi Covid-19.

"Karena tidak semua anak akan ada efek samping. Dan mungkin dapat mengurangi efikasi vaksin," tegas dr Mei.

Di sisi lain, orangtua harus menyampaikan secara jujur hasil scanning. Selanjutnya, meskipun sangat jarang terjadi, usai vaksin kemungkinan ada reaksi berat. Dan itu muncul dalam 15 menit pertama. 

"Setelah divaksin nanti akan didata, sambil menunggu 15 menit kalau ada efek samping petugas kesehatan siap untuk menangani ini," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Empat Alasan Mengapa Anak Usia 6 Tahun Keatas Harus Divaksin Covid-19

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved