Sangkal Ayahnya Terjerat OTT KPK, Anak Rahmat Effendi: Memang Ini Pembunuhan Karakter
Ade Puspita Sari mengatakan, OTT KPK yang digelar Rabu (5/1/2022) tersebut merupakan pembunuhan karakter kepada ayahnya, Rahmat Effendi.
Namun, Ade tidak menjelaskan lebih rinci tentang siapa yang sedang mengincar.
Meski begitu, Ade melontarkan isyarat warna partai kuning berkoalisi dengan warna oranye pada Pemilu 2024.
Lagi-lagi, Ade tidak menerangkan warna oranye yang dia maksud.
"Memang ini pembunuhan karakter, memang ini kuning (Golkar) sedang diincar. Kita tahu sama tahu siapa yang mengincar ini," kata Ade.
"Tapi nanti di 2024, jika kuning koalisi dengan oranye, matilah yang warna lain," tambahnya.
Baca juga: Gaji DPRD DKI Jakarta Naik, Terbanyak Ada Tunjangan Perumahan Sebesar Rp80 Juta Per Bulan
Baca juga: Disebut-sebut Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Gibran Rakabuming Bakal Ikuti Jejak Ayahnya?
Diketahui, OTT terhadap Rahmat Effendi dilakukan KPK di rumah dinas Wali Kota Bekasi, Rabu (5/1/2022) lalu.
Rahmat Effendi ditangkap bersama sejumlah pihak lainnya pada Rabu siang, sekitar pukul 14.00 WIB.
Dari OTT tersebut, KPK mengamankan uang total senilai Rp5,7 miliar.
Bukti uang yang disita dalam bentuk uang tunai dan buku tabungan.
Pria yang akrab disapa Pepen itu diduga menerima suap untuk proyek pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
KPK pun telah menetapkan Rahmat Effendi sebagai tersangka suap, Kamis (6/1/2022).
(TribunTernate.com/Qonitah)