Badan Kesehatan Uni Eropa Sebut Vaksin Booster Berulang Bisa Lemahkan Sistem Imun Manusia
Menurut European Medicines Agency (EMA) mengulangi dosis booster setiap empat bulan pada akhirnya dapat melemahkan sistem kekebalan manusia.
Meskipun demikian, Moderna mengatakan perusahaannnya juga akan memproduksi vaksin saat pengujian sedang berlansung.
Hal ini dilakukan agar vaksin tersebut siap diluncurkan sesegera mungkin.
Berdasarkan pola mutasi yang terlihat pada varian Omicron, yang meliputi mutasi yang telah terbukti mengurangi kemanjuran vaksinnya dalam studi laboratorium, Hoge mengatakan bahwa kemungkinan akan berdampak kepada kondisi pandemi.
Sementara itu, menurut WHO vaksin yang beredar saat ini kemungkinan dapat melindungi terhadap gejala berat yang ditimbulkan oleh varian Omicron.
Namun, belum jelas seberapa besar penurunan kemanjuran vaksin yang beredar saat ini terhadap varian Omicron.
Tidak menutup kemungkinan penuruan kemanjuran tersebut menjadi signifikan.
"Mutasi yang sebelumnya menyebabkan penurunan kemanjuran terbesar terlihat di Delta dan Beta. Dan semua mutasi itu telah muncul di Omicron," kata Hoge.
"Jadi pertanyaannya di sini adalah, apakah kita akan melihat situasi seperti yang ditimbulkan oleh Delta atau Beta? Atau apakah kita akan melihat beberapa persilangan dari keduanya? Saya pikir skenario terakhir itulah yang membuat kita khawatir," katanya.
Selanjutnya Hoge memaparkan bahwa, saat ini perusahaannya juga tengah menguji untuk melihat apakah penerima vaksin Moderna yang divaksinasi penuh terlindungi dari varian tersebut.
Selain itu, perusahaannya juga sedang menguji mereka yang menerima suntikan vaksin Moderna dengan dosis 50 mikrogram dan 100 mikrogram booster.
“Saya masih percaya bahwa vaksin yang ada setidaknya akan mampu memperlambat penyebaran varian Omicron, jika tidak bisa benar-benar menghentikannya," tuturnya.
(TribunTernate.com/Qonitah)