Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Edy Mulyadi Sebut 'Tempat Jin Buang Anak' Istilah Umum, Bandingkan Kalimantan dengan Monas

Edy Mulyadi memberikan klarifikasinya terkait perkataannya yang menyebut Kalimantan sebagai 'tempat jin buang anak', ini arti istilah itu menurut Edy.

YouTube/Bang Edy Channel
Edy Mulyadi menyebut bahwa istilah 'tempat jin buang anak' sebagai istilah yang umum digunakan. 

TRIBUNTERNATE.COM - Sosok Edy Mulyadi mendadak jadi sorotan publik setelah videonya saat menyampaikan protes soal pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) viral.

Dalam video yang diunggah sebuah kanal YouTube pada MInggu (23/1/2022), Edy Mulyadi mengatakan bahwa IKN akan dipindah ke Kalimantan yang ia sebut sebagai 'tempat jin buang anak'.

Pernyataan Edy yang menyinggung masyarakat Kalimantan itu pun menuai banyak kecaman.

Bahkan, Edy dilaporkan oleh sejumlah kelompok atas dugaan ujaran kebencian dan rasisme terhadap masyarakat Kalimantan.

Mengetahui hal tersebut, Edy Mulyadi pun memberikan klarifikasinya melalui kanal YouTube miliknya, Bang Edy Channel pada Senin (24/1/2022).

Ia mengatakan bahwa istilah 'tempat jin buang anak' sebagai istilah yang umum digunakan untuk menggambarkan tempat yang jauh.

Baca juga: Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak, Edy Mulyadi Minta Maaf, Mengaku Tak Bermaksud Menghina

Baca juga: Edy Mulyadi Hina Kalimantan, Sederet Artis Bereaksi, Terry Putri Pasang Tagar #sayaorangkalimantan

Edy bahkan menyamakan Kalimantan dengan Monas dan Kawasan BSD di Tangerang pada tahun 1980 hingga 1990-an, yang masih dianggap sebagai tempat jauh.

"Di Jakarta, istilah tempat jin buang anak itu untuk menggambarkan tempat yang jauh," kata Edy dikutip dari kanal YouTube Bang Edy Channel, Senin (24/1/2022).

"Jangankan Kalimantan, Monas itu dulu tempat jin buang anak, Bumi Serpong Damai (BSD) itu tahun 80-90an masih tempat jin buang anak, itu istilah biasa," imbuhnya.

Edy Mulyadi menyebut bahwa istilah 'tempat jin buang anak' sebagai istilah yang umum digunakan.
Edy Mulyadi menyebut bahwa istilah 'tempat jin buang anak' sebagai istilah yang umum digunakan. (YouTube/Bang Edy Channel)

Edy pun kembali menjelaskan konteks kalimat yang ia ucapkan dalam video yang viral itu.

"Kalimatnya gini lengkapnya.. 'kita ini punya tempat bagus mahal di Jakarta, tiba-tiba kita jual kita pindah tempat ke tempat jin buang anak', kalimatnya kurang lebih gitu, 'lalu kita pindah ke tempat jin buang anak'," kata Edy.

Edy juga mengatakan bahwa istilah tempat jin buang anak yang dimaksud adalah untuk menggambarkan tempat yang terasing, jauh dari tempat lain.

"Cuma yang saya sampaikan adalah konteks 'tempat jin buang anak' itu adalah untuk menggambarkan lokasi yang jauh, terpencil,"

Meski begitu, Edy Mulyadi mengaku tidak keberatan untuk meminta maaf secara terbuka apabila perkataannya dianggap salah.

"Minta maaf itu benar-benar bukan masalah. Kalau itu dianggap salah, saya akan minta maaf," ujar Edy.

Video selengkapnya:

Baca juga: Edy Mulyadi Sebut Menhan RI sebagai Macan Mengeong, Apa Tanggapan Prabowo Subianto?

Baca juga: Mengenal Bipang Ambawang, Makanan Khas Kalimantan yang Dipromosikan Jokowi, Segini Harganya

Forum Pemuda Lintas Agama Provinsi Kalimantan Timur Laporkan Edy Mulyadi ke Polisi

Forum Pemuda Lintas Agama Provinsi Kalimantan Timur melaporkan Edy Mulyadi ke Mapolres Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu (23/1/2022) malam.

Edy dilaporkan terkait dugaan ujaran kebencian dan rasisme terhadap masyarakat Kalimantan.

Menurut sang pelapor, Daniel Sihotang, ucapan Edy melukai masyarakat Kalimantan karena tidak menghormati persatuan dan kesatuan.

Daniel juga menyebut ucapan Edy tidak menghargai perbedaan semua golongan.

Wakil dari Forum Pemuda Lintas Agama Provinsi Kalimantan Timur, Daniel Sihotang saat melaporkan Edy Mulyadi ke pihak kepolisian.
Wakil dari Forum Pemuda Lintas Agama Provinsi Kalimantan Timur, Daniel Sihotang saat melaporkan Edy Mulyadi ke pihak kepolisian. (YouTube/KompasTV)

"Edy Mulyadi mencerminkan degredasi moral dirinya dan kelompoknya, yang tidak mencerminkan persatuan sosial, penghormatan kepada perbedaan semua golongan," kata Daniel, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (24/1/2022).

Daniel juga menganggap ucapan Edy jauh dari nilai adat ketimuran dan tidak sesuai dengan fakta yang ada.

"Kami melihat Edy Mulyadi dan kelompoknya sangat jauh dari nilai ketimuran dan kesatuan."

"Statement Edy Mulyadi kami nilai sebagai bohong dan tidak sesuai fakta mengingat Provinsi Kalimantan Timut dan Penajam Pasir Utara yang ditetapkan sebagai ibukota negara memiliki sejarah dan budaya luhur," jelas Daniel.

(TribunTernate.com/Ron)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved