Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kenali Penyebab Gangguan OCD yang Bikin Aktivitas Aliando Syarief 'Lumpuh'

Aliando Syarief mengatakan bahwa gangguan OCD membuatnya kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Apa penyebab gangguan OCD?

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Pemeran Dono dalam film Warkop DKI Reborn, Aliando Syarief, berbincang dengan awak redaksi Tribunnews, di Palmerah, Jakarta, Kamis (22/8/2019). 

TRIBUNTERNATE - Setelah lama hilang dari dunia hiburan, aktor Aliando Syarief muncul dengan kabar mengejutkan.

Aliando Syarief mengaku bahwa dirinya mengidap gangguan obsessive compulsive disorder (OCD) dua tahun belakangan.

Ali mengatakan bahwa gangguan OCD yang diidapnya berbeda dengan kasus kebanyakan, di mana ia mengidap OCD ekstrem.

Ali juga menjelaskan bahwa gangguan OCD membuatnya kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Bahkan, gangguan OCD 'melumpuhkan' aktivitas ringan seperti jalan-jalan, naik mobil, hingga mandi.

Melansir Mayoclinic, OCD sendiri merupakan gangguan pola pikir yang ditandai dengan obsesi sehingga membuat penderitanya melakukan perilaku berulang (kompulsi).

Pikiran obsesi dan kompulsi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan tekanan dan kecemasan yang signifikan.

Pada akhirnya, si penderita merasa terdorong untuk melakukan tindakan kompulsif untuk mencoba meredakan stres.

Aktor Aliando Syarief mengidap gangguan OCD.
Aktor Aliando Syarief mengidap gangguan OCD. (IG)

Baca juga: Lama Menghilang, Aliando Syarif Mengaku Idap OCD dan Tengah Jalani Terapi, Ini Gejala yang Dirasakan

Baca juga: 5 Artis Indonesia Ini Berulang Tahun di Bulan Oktober! Ada Pevita Pearce hingga Aliando Syarief

Penyebab OCD

Penyebab gangguan OCD tidak sepenuhnya bisa dipahami.

Ada yang menyebut OCD mungkin merupakan hasil dari perubahan kimia alami tubuh atau fungsi otak Anda sendiri. Genetika.

Namun, faktor risiko yang dapat meningkatkan atau memicu gangguan obsesif-kompulsif meliputi: latar belakang keluarga.

Memiliki orang tua atau anggota keluarga lain dengan gangguan tersebut dapat meningkatkan risiko seseorang juga terkena OCD.

Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan. Jika pernah mengalami peristiwa traumatis atau stres, risiko OCD dapat meningkat.

Serta mengalami gangguan kesehatan mental lainnya seperti gangguan kecemasan, depresi, penyalahgunaan zat, atau gangguan.

Ilustrasi seorang pria yang mengidap gangguan OCD.
Ilustrasi seorang pria yang mengidap gangguan OCD. (Pexels/Andrew Neel)
Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved