Virus Corona
Penjelasan Kemenkes RI tentang Varian Baru Covid-19 dari Indonesia, Berbeda dari Delta dan Omicron
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, Erwin Astha Triyono mengatakan, ada satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang diduga varian lokal.
TRIBUNTERNATE.COM - Dengan laju penularan yang belum bisa ditekan sepenuhnya, virus corona penyebab penyakit Covid-19 masih terus bermutasi.
Bahkan, di Indonesia muncul sebuah varian baru yang diduga berbeda daripada varian lain yang sudah terdeteksi.
Varian baru virus Covid-19 tersebut ditemukan di Surabaya, Jawa Timur.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, Erwin Astha Triyono mengatakan, ada satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang diduga merupakan varian lokal.
Diwartakan TribunJateng.com sebelumnya, mutasi itu berbeda dengan varian Omicron, Delta, atau varian-varian lain yang ditemukan sebelumnya.
Menurut dia, temuan itu terdeteksi melalui pemeriksaan sampel dengan whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan oleh Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
"Jadi dari 18 sampel yang terdeteksi di ITD Unair, ada delapan varian Omicron, sembilan varian Delta, dan satu varian lokal," katanya, saat dikonfirmasi, Senin (17/1/2022).
Baca juga: Masyarakat Usia 20-40 Tahun Jadi Penyumbang Tertinggi Kasus Covid-19, Diimbau Batasi Mobilitas
Baca juga: Mengenal Rare Earth, Lapisan Tanah di Bekas Lumpur Lapindo yang Mengandung Logam Berharga
Baca juga: 4 Dokumen Kini Bebas dari Bea Meterai, termasuk Pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan
Erwin menegaskan, varian lokal itu berbeda dengan mutasi Covid-19 manapun, baik varian Delta, Omicron.
Kini, pihaknya sedang mendalami temuan baru mutasi Covid-19 bersama ITD Unair.
Kendati demikian, Erwin belum bisa menjelaskan detail soal karakteristik dan sifat-sifat Covid-19 varian lokal itu.
Menurutnya, penelitian masih dilakukan oleh tim ITD Unair.
"Lebih detailnya bisa dikoordinasikan dengan Prof Inge (Ketua ITD Unair), karena beliau yang mempunyai data lengkapnya," jelasnya.
Tanggapan Kemenkes
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur menyusul ditemukannya virus Covid-19 varian lokal di Surabaya.
"Belum ada informasi tentang ini (varian lokal) sampai saat ini, nanti kita ditanyakan ke Jatim," kata Nadia, Selasa (18/1/2022), dikutip dari Kompas.com.
Nadia mengatakan, Kemenkes bisa melaporkan temuan varian lokal tersebut kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Lembaga Independen Internasional Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).
Nadia menambahkan, WHO yang akan menentukan kategori dari varian lokal tersebut.
"Nanti WHO yang akan menentukan kita bisa melaporkan ke GISAID dan mereka yang akan menilai," ujarnya.
Namun, Nadia menjelaskan, sebelum dilaporkan kepada WHO dan GISAID, varian tersebut akan dikonfirmasi oleh Laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS).
"Sebelumnya tentunya adanya temuan varian akan dikonfirmasi oleh Lab rujukan WGS di BKPK," ucap dia.
Sebagai informasi, per Kamis (27/1/2022) kasus Covid-19 bertambah 8.077 kasus baru.
Dikutip dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), total kasus konfirmasi virus corona berjumlah 4.309.270.
Sementara kasus sembuh bertambah 1.643, sehingga total kasus 4.129.305 sembuh.
Kemudian, untuk kasus kematian bertambah 7, dengan total 144.261.
Adapun jumlah kasus aktif mengalami peningkatan sebanyak 6.427 kasus, menjadi 35.704 kasus.
Artinya saat ini sebanyak 35.704 orang di Indonesia dinyatakan positif Covid-19.
(Tribunnews.com/Latifah)(Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)
Artikel lainnya terkait Virus Corona
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Varian Baru Covid-19 dari Indonesia, Berbeda dari Omicron dan Delta, Ini Penjelasan dari Kemenkes