Pemerintah akan Bangun Pusat Penelitian Vaksin di Bali, Bekerja sama dengan Farmasi Internasional
Pemerintah mengatakan akan membuat sebuah pusat riset (research center) vaksin di Bali.
Penulis: Qonitah Rohmadiena | Editor: Ronna Qurrata Ayun
TRIBUNTERNATE.COM - Pemerintah mengatakan akan membuat sebuah pusat riset (research center) vaksin di Bali.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, pada Jumat (28/1/2022).
Luhut menyampaikan hal ini ketika ia mengisi materi pada acara Sidang Majelis Pekerja Lengkap-Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia yang disiarkan di kanal Youtube Yakoma PGI.
Dikatakan Luhut, pemerintah akan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan farmasi besar dunia seperti Merck, Pfizer, dan Cansino.
"Di Bali kami akan membuat research center untuk vaksin," ujar Luhut.
"Itu bekerja sama ada dengan dengan Merck, Pfizer, dan juga dengan Cansino."
Baca juga: Swedia Tolak Rekomendasi Vaksin Covid-19 untuk Anak-anak Usia 5-11 Tahun
Baca juga: Bukan Karena Vaksinasi, Tingkat Kesuburan Pria Berkurang Jika Pernah Terinfeksi Covid-19
Selain itu, Luhut juga menyampaikan, vaksin buatan tanah air yakni vaksin Merah Putih, akan segera diproduksi pada bulan Juni tahun ini.
"Ada juga vaksin buatan dalam negeri Merah Putih. Itu nanti pada bulan Juni tahun ini sudah produksi," sambungnya.
Video selengkapnya.
Terawan: Vaksin Nusantara siap dijadikan booster
Mantan Menteri Kesehatan sekaligus penggagas Vaksin Nusantara, Terawan Agus Putranto menyebutkan, vaksin buatannya bisa melawan varian Omicron dan siap dijadikan vaksin tambahan atau booster.
Pria yang baru saja dikukuhkan menjadi Profesor Kehormatan Bidang Kesehatan Militer oleh Universitas Pertahanan itu mengatakan bahwa vaksinnya bisa meningkatkan imunitas tambahan terhadap Covid-19.
"Ya sangat baik karena bisa menjadi vaksin pelengkap, kalau itu mau dinamakan vaksin. Tapi lebih wise lagi kalau dinamakan imunitas. Meningkatkan imunitas tambahan," kata Terawan dalam sesi tanya jawab bersama Wartawan setelah dikukuhkan menjadi Guru Besar di Universitas Pertahanan, Rabu (13/1/2022) yang disiarkan di kanal Youtube KompasTV.
Terawan pun mengklaim bahwa vaksin gagasannya itu bisa melawan varian baru virus corona yang diketahui lebih menular, Omicron.