Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Bupati Langkat Diperiksa Komnas HAM selama 2 Jam, Akui Ada Korban Meninggal Dunia di Kerangkengnya

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkapkan salah satu korban tewas di kerangkeng tersebut hanya berselang tujuh hari semenjak masuk.

Handout via TribunMedan.com
Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin saat memimpin apel gabungan ASN dijajaran Pemkab Langkat di Halaman Kantor Bupati Langkat, Senin (5/8/2019). 

TRIBUNTERNATE.COM -  Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin diperiksa oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Gedung Merah Putih KPK, Senin (7/2/2022).

Dalam pemeriksaan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam itu, Terbit diperiksa terkait kepemilikan kerangkeng manusia di rumahnya di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Terbit pun mengakui ada korban yang meninggal dunia dalam kerangkeng manusia di rumahnya.

Namun, ia tidak menyebutkan berapa jumlah korban yang meninggal dunia.

"Enggak ngomong jumlah orang tapi bahwa ada yang meninggal, iya (mengakui)," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.

Anam mengungkapkan salah satu korban tewas di kerangkeng tersebut hanya berselang tujuh hari semenjak masuk.

"Jadi kami enggak mengandalkan berita, karena memang perbedaan bisa ada. Misalnya, di beberapa berita disebutkan meninggal setelah satu bulan. Enggak. Yang benar adalah meninggal setelah tujuh hari. Itu firm," kata Anam.

"Kenapa firm? Karena kita tanya, 'ini ngomongnya satu bulan?', (dijawab) 'lupa, mas' kemudian dicek lah ke sesama anggota keluarga kapan diantar, kapan diterima jenazahnya, dan lain-lain. Akhirnya ketemu memang seminggu. Kita crosscheck lagi bener enggak seminggu? Benar hari pertama ngapain, hari kedua ngapain, termasuk dia yang ngobatin," sambung Anam.

Baca juga: Susi Air Somasi Bupati Malinau Pasca-kasus Pengusiran Pesawat, Minta Ganti Rugi Rp8.9 Miliar

Baca juga: Kekeuh Sebut Kerangkeng Manusia Tempat Pembinaan, Bupati Langkat: Tidak Ada Izin, Itu Sudah Umum

Baca juga: Pakar Epidemiologi Sebut Omicron Bukan Varian Covid-19 yang Terakhir, Minta Jangan Dianggap Remeh

Anam tak merinci penyebab penghuni tersebut tewas. Termasuk apakah penghuni tersebut merupakan bagian dari pecandu narkoba.

Sebab, belakangan, terungkap tak semua penghuni kerangkeng tersebut adalah pecandu narkoba.

Namun yang pasti, kata Anam, jumlah korban tewas lebih dari tiga orang.

"Lebih dari 3 (orang)," ujarnya saat menjawab pertanyaan wartawan terkait jumlah korban tewas di kerangkeng tersebut.

Angka tiga orang yang tewas di kerangkeng tersebut sebelumnya pernah disampaikan oleh Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto saat menyambangi Polda Sumut.

Namun demikian, sambung Anam, angka tersebut berpotensi bertambah seiring penyelidikan yang dilakukan oleh pihaknya.

"Sebenarnya angka tiga itu angka Sabtu kemarin itu yang kami bilang lebih dari satu, dan saat ini kami sedang mendalami lagi, karena potensial juga nambah," kata Anam.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved