Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ganjar Pranowo Tanggapi Keluhan Puan Maharani Soal Tak Disambut Gubernur: Siap Sambut Paling Depan

Puan Maharani kembali menjadi sorotan lantaran menyindir seorang gubernur yang disebut-sebut, Ganjar Pranowo.

Dok. DPR RI dan Humas Pemprov Jateng
KOLASE foto Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. 

Seperti diketahui, Puan kembali menuai kontroversi terkait ucapannya yang diduga menyinggung seorang gubernur.

Puan tampak curhat, mengeluhkan tidak disambut gubernur tersebut ketika berkunjung ke daerah.

Menanggapi hal itu, FX Hadi Rudyatmo menilai gubernur yang dimaksud Puan adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Rudy, sapaan karibnya, mengatakan apabila benar demikian, sebenarnya tidak ada kewajiban bagi Ganjar untuk menjemput Puan saat berkunjung ke Jawa Tengah.

Menurutnya, Ganjar wajib menjemput jika dia merupakan Gubernur yang menjabat Ketua DPD PDIP Jateng dan memang diundang oleh Puan.

Baca juga: Benarkan Tender Pengadaan SMS Blast Senilai Rp999 Juta, KPK: untuk Sampaikan Pesan Antikorupsi

Baca juga: Sudah Berlaku, Ini Daftar Harga Terbaru BBM Jenis Pertamax Turbo hingga Dexlite di Sejumlah Daerah

Ketua DPR RI, Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Ketua DPR RI, Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (Dok. tim Puan Maharani via KOMPAS.com/KOMPAS.com Mochamad Sadheli)

Baca juga: Komnas HAM Minta Ganjar Pranowo Pakai Cara Humanis dalam Tangani Konflik Desa Wadas

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Diprediksi Bakal Menurun Usai Peristiwa di Desa Wadas

"Mbak Puan harus paham dulu, pemimpin adalah pelayan, kalau yang dinamakan pemimpin pelayan itu datang tidak dilayani tapi melayani masyarakat."

"Sehingga kalau pemimpin mintanya dilayani disambut, jadi ini belum menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik," ujar Rudy dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (14/2/2022), dikutip dari Tribunnews.

Rudy menegaskan sifat Puan tersebut mencerminkan belum adanya kedewasaan dalam berpolitik.

"Biar saya dimarahi nggak apa-apa, namun ini harus diluruskan dulu," tambahnya.

Rudy pun mengatakan saat dirinya masih menjabat sebagai Wali Kota Solo dan merangkap sebagai Ketua DPC PDIP, tidak pernah ada kewajiban, bahkan ditugasi menjemput Puan Maharani.

Hal itu lantaran selain bukan tugasnya, dirinya juga tidak pernah diundang untuk menjemput.

Baca juga: Puan Curhat Tak Disambut Gubernur, PDIP: Antar-Kader Terbiasa Diskusi dan Koordinasi

"Jadi saya sendiri kadang-kadang Mbak ini piye to (Mbak ini bagaimana sih), wong ini legislatif kok mewajibkan eksekutif jemput, gimana ceritanya," lanjutnya.

Saat ditanya momen apa yang menyiratkan Ganjar Pranowo disebut tak menjemput Puan Maharani, begini kata Rudy.

Yakni saat rakerja di Semarang, saat itu rapat tiga pilar dari legislatif, eksekutif, dan struktur partai.

Namun, dalam rakerja tersebut Ganjar Pranowo, yang merupakan bagian dari pilar eksekutif, tidak diundang.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved