Kedelai Makin Mahal, Perajin Tempe Tahu Mogok Produksi dan Kehabisan Modal, Bakal Ikut Naik Harga?
Aksi mogok yang dilakukan para perajin tempe dan tahu akibat naiknya harga kedelai pun berdampak luas.
Padahal, berjualan tahu tempe merupakan satu-satunya mata pencaharian baginya.
Supri meminta pemerintah menstabilkan harga kedelai, agar ia bisa kembali berjualan dengan normal.
2. Tidak Kuat Lagi Modalnya
Ratusan pedagang tempe ikut melakukan aksi mogok kerja dan produksi di Kelurahan Tugu, Cimanggis, Kota Depok, karena harga kacang kedelai yang meroket.
Ketua Paguyuban Pedagang Tempe Dadi Rukun, Rasjani (49), mengatakan, harga kacang kedelai ini terus mengalami kenaikan dalam sebulan terakhir.
"Kita bersama kawan-kawan melakukan aksi mogok bersama, mudah-mudahan pemerintah mendengarkan kami," kata Rasjani pada TribunJakarta.com, Senin (21/2/2022).
"Dalam hal ini tukang tempe sedang mogok produksi karena harga kacang kedelai sedang melambung tinggi," tuturnya.
Dijelaskan oleh Rasjani, harga kacang kedelai sebelum mengalami kenaikan adalah sekitar Rp800.000,00 per kuintal.
Baca juga: Temuan 1,1 Juta Kilogram Minyak Goreng di Gudang Produsen, Padahal Sepekan Stok Selalu Kosong
Baca juga: Siap-Siap Tempe Tahu akan Hilang di Pasaran, perajin & Pedagang Sepakat Mogok pada 21-23 Februari

Namun kini, harga kedelai terus melonjak tinggi dan menjadi Rp1.125.000,00 per kuintal.
"Ini yang bikin kami mogok (harga kacang terus meningkat) karena sudah nggak kuat lagi untuk modalnya," jelasnya.
Rasjani mengungkapkan, pihaknya hingga saat ini belum mengetahui faktor dari meningkatnya kacang kedelai.
Padahal, menurutnya stok persediaan kacang kedelai di Kota Depok dalam kategori aman dan tidak kekurangan.
"Kacang selalu standby ada, gak pernah kurang stok kedelai. Tapi harganya melambung terus," ujarnya.
"Kami berharap pemerintah bisa ambil tindakan untuk menstabilkan harga kacang, dan agar masyarakat tahu bahwa kacang memang sedang tinggi," pungkasnya.
3. Produsen Siap Naikkan Harga Tempe dan Tahu