Bagaimana Nasib Jakarta Saat Nanti Sudah Tak Jadi Ibu Kota Negara? Ini Kata Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan kondisi terkini dan bayangan kondisi Jakarta di masa depan saat IKN telah berpindah ke Nusantara.
TRIBUNTERNATE.COM - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang berjuluk Nusantara di Kalimantan Timur telah dimulai.
Beragam rencana dan strategi pembangunan IKN pun satu demi satu telah dipaparkan secara lugas oleh pemerintah Republik Indonesia.
Hal ini pun telah membuat masyarakat Tanah Air yakin bahwa Ibu Kota Negara yang tadinya berada di Jakarta akan segera berpindah ke Kalimantan Timur.
Namun demikian, rencana perpindahan Ibu Kota Negara ini masih terus menuai pro dan kontra dari sejumlah pihak.
Lantas, seperti apa kondisi DKI Jakarta ke depan jika nantinya Ibu Kota Negara telah pindah ke Nusantara di Kalimantan Timur?
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan kondisi terkini dan bayangan kondisi Jakarta di masa depan saat IKN telah berpindah.
Anies mengatakan bahwa saat ini Jakarta masih terus mengahadapi tantangan pandemi Covid-19 yang telah mengubah Jakarta menjadi kota yang lebih berketahanan.
Hal tersebut disampaikan Gubernur DKI Jakarta saat menghadiri Forum Konsultasi Publik Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026 yang diselenggarakan secara daring pada Rabu (23/2/2022).
Baca juga: Ini Sederet Kantor Pemerintahan Utama yang akan Dibangun di IKN Seluas 6.671 Ha, Siap-Siap Pindah?
Baca juga: Jokowi Beri Bocoran Sosok Pemimpin Ibu Kota Baru (IKN) Nusantara: dari Kalangan Non-Partai Politik
Forum tersebut merupakan bentuk tindak lanjut Inmendagri No 70 Tahun 2021 yang mengatur tahapan dan tata cara penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah Tahun 2023-2026.
Diketahui, Forum Konsultasi Publik ini dilaksanakan untuk menyerap saran dan/atau masukan dari pemangku kepentingan (stakeholders) pembangunan daerah, termasuk juga dari unsur DPRD.
"Izinkan saya memulai dengan memaparkan kondisi terkini Jakarta, yang mana dua tahun ini kita menghadapi krisis berupa pandemi, di mana krisis merupakan perubahan yang dipercepat."
"Maka dari itu, kita juga harus merespons perubahan itu dengan cepat dan tepat, serta menyiapkan bagaimana desain pembangunan dan pengelolaan kota yang lebih berketahanan," ucap Anies dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/2/2022).
Orang nomor satu di Ibu Kota ini juga menyampaikan soal Pemindahan Ibukota Negara (IKN), di mana ke depan Jakarta akan memegang peran sebagai pusat ekonomi-bisnis berskala global.

Baca juga: Jokowi Bakal Kemah di Titik Nol IKN Nusantara, Ada Apa dengan Titik Nol? Ini Kata Bappenas
Baca juga: Jokowi Namai Ibu Kota Baru Nusantara, Diharapkan Jadi Kota yang Kompetitif secara Global
Anies Baswedan berujar bahwa hal tersebut akan berdampak fundamental terhadap bagaimana Jakarta beroperasi baik pada administratif, kewenangan, dan perekonomian.
Sehingga, kata Anies, perlu adanya perencanaan dan pengelolaan ke depan, sehingga dapat mewujudkan Jakarta sebagai kota perekonomian global.
"Saat ini Jakarta sedang menyusun langkah hingga tahun 2026."
"Karena periode 2023-2026 ini periode yang pendek, sehingga harus kita siapkan pondasi untuk Jakarta menjadi kota perekonomian global."
"Bukan hanya pusat ekonomi Indonesia, tapi pusat ekonomi global," paparnya.
Untuk mencapai visi tersebut, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam membangun kota tersebut ke depan.
"Ini adalah momentum kita semua untuk merangkai visi Jakarta ke depan. Jakarta adalah milik bersama."
"Untuk itu, kami Pemprov DKI Jakarta mendorong peran serta dan kolaborasi semua elemen masyarakat dalam membangun kota ini," tutup Anies.
Artikel ini telah tayang di WartaKotaLive.com dengan judul Anies Baswedan Paparkan Kondisi Jakarta Bila Sudah Tak Menjadi Ibu Kota Negara