Pakar Kesehatan AS Beri Peringatan: Turunnya Kasus Omicron Bukan Akhir Pandemi Covid-19
Pakar kesehatan masyarakat AS memperingatkan, penurunan kasus Covid-19 dari lonjakan Omicron, bukanlah akhir dari pandemi virus corona.
TRIBUNTERNATE.COM - Pakar kesehatan masyarakat Amerika Serikat (AS) memperingatkan, penurunan kasus Covid-19 dari lonjakan Omicron, bukanlah akhir dari pandemi virus corona.
Pernyataan ini dikeluarkan terkait dengan diubahnya pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) yang mengatakan bahwa lebih sedikit komunitas yang membutuhkan penerapan protokol kesehatan virus corona seperti mengenakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak.
CDC mengeluarkan sebuah perubahan yang bertepatan dengan langkah beberapa negara bagian AS yang juga menghapus beberapa ketentuan protokol kesehatan.
Namun, para pakar kesehatan AS menilai, langkah ini terlalu tergesa-gesa.
Menurut mereka, orang-orang salah menilai bahwa akhir dari lonjakan Omicron sama dengan berakhirnya pandemi.
"Segalanya membaik, tetapi kami masih belum mencapai titik di mana kami bisa mengatasi ini," kata Dr Lynn R. Goldman, dekan Milken Institute School of Public Health di George Washington University seperti dikutip dari The Strait Times.
Dr Goldman mengatakan pedoman CDC yang baru, terlihat seperti "jalan keluar" dari pandemi.
Padahal kenyataannya, varian baru masih dapat muncul dan sistem kesehatan negara dan masyarakat tidak siap untuk lonjakan kasus lain.
Jumlah rata-rata harian kasus virus corona di AS telah turun 63 persen.
Kemudian, jumlah rata-rata rawat inap di AS juga telah turun 44 persen selama 14 hari terakhir.
Baca juga: Hati-Hati, Orang yang Terpapar Omicron Bisa Alami Long Covid, Gejala Tak Hilang Sampai Sebulan Lebih
Baca juga: WHO Nyatakan Varian BA.2 Tidak Lebih Parah dari Varian Omicron BA.1, tapi Bisa Terpapar Dua Kali
Tren penurunan jumlah virus corona pun telah terjadi secara nasional.
Jumlah rata-rata harian kematian di AS masih sekitar 1.900 kasus.

Angka ini mengalami penurunan 23 persen selama dua minggu terakhir.
Namun, diperkirakan angka tersebut akan segera turun karena menurunnya rawat inap dan tingkat kematian.
Pedoman CDC yang baru memerintahkan untuk tidak hanya menggunakan angka kasus untuk menghitung risiko bagi masyarakat, tetapi juga memasukkan angka rawat inap.
Dengan adanya perubahan aturan ini, membuat 70 persen orang Amerika dapat berhenti memakai masker, dan menghentikan jaga jarak, atau menghindari berada di dalam ruangan yang ramai.
Baca juga: Waspada! Sudah Pernah Terinfeksi Omicron, Masih Ada Kemungkinan Terinfeksi Ulang Anak Omicron
Baca juga: Subvarian Omicron BA.2 Telah jadi Varian Dominan di Beberapa Negara, WHO Perketat Pengawasan
Beberapa ahli mengatakan pedoman CDC yang baru sudah sesuai.
Namun, banyak pula yang menyatakan keprihatinan bahwa rekomendasi tersebut tidak menjelaskan pandemi yang masih belum diketahui.
Dr Gerald E. Harmon, presiden American Medical Association, memberikan tanggapannya atas rekomendasi baru CDC itu.
Ia menegaskan bahwa dirinya akan terus memakai masker di sebagian besar ruang publik di dalam ruangan.
Ia pun mendesak semua orang Amerika untuk melakukan hal yang sama.
“Kita harus tetap dapat beradaptasi dan waspada dalam menghadapi virus yang tidak dapat diprediksi ini,” kata Dr Harmon.
(TribunTernate.com/Qonitah)