WHO Nyatakan Varian BA.2 Tidak Lebih Parah dari Varian Omicron BA.1, tapi Bisa Terpapar Dua Kali
WHO menyatakan bahwa varian BA.2, turunan dari virus corona varian Omicron, tidak lebih parah daripada varian Omicron BA.1.
TRIBUNTERNATE.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa varian BA.2, turunan dari virus corona varian Omicron, tidak lebih parah daripada varian Omicron BA.1.
Pejabat Senior WHO, Dr Maria Van Kerkhove dalam sesi tanya jawab online mengatakan bahwa pihaknya tidak melihat perbedaan yang signifikan dari varian BA.1 dan BA.2.
"Berdasarkan sampel orang dari berbagai negara, kami tidak melihat perbedaan tingkat keparahan BA.2 dibandingkan dengan BA.1," kata Dr Maria Van Kerkhove dikutip dari The Straits Times, Rabu (23/2/2022).
"Jadi ada tingkat keparahan yang sama terkait dengan risiko rawat inap. Dan ini sangat penting, karena di banyak negara, mereka memiliki sirkulasi yang cukup besar, baik BA.1 maupun BA.2," lanjutnya.
Selain itu, Dr Kerkhove yang memimpin sisi teknis tim respons Covid-19 WHO ini juga melaporkan temuan komite ahli yang melacak evolusi virus.
Dalam sebuah pernyataan, WHO mengatakan, data awal menunjukkan bahwa varian BA.2 secara inheren tampak lebih menular daripada BA.1.
Baca juga: Waspada! Sudah Pernah Terinfeksi Omicron, Masih Ada Kemungkinan Terinfeksi Ulang Anak Omicron
Baca juga: Subvarian Omicron BA.2 Telah jadi Varian Dominan di Beberapa Negara, WHO Perketat Pengawasan
Penelitian lebih lanjut pun kemudian dilakukan untuk menemukan mengapa fakta tersebut terjadi.
Namun nyatanya, dalam sirkulasi global kasus dari semua varian dilaporkan telah menurun.

Simpulan mereka yang demikian itu pun membuat lega negara-negara seperti Denmark yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 akibat varian BA.2.
Sementara itu, sebuah penelitian di Denmark menunjukkan bahwa dalam kasus yang jarang terjadi orang bisa terinfeksi oleh varian virus tersebut sebanyak dua kali.
Baca juga: Moderna Siap Pasarkan Vaksin Covid Khusus Omicron pada Agustus Mendatang
Baca juga: Aturan Terbaru Vaksin Covid-19 Booster untuk Lansia, Berapa Selang Waktunya dengan Vaksin Primer?
Institut Penyakit Menular Denmark dalam sebuah pernyataan mengatakan, sampel dari 1,8 juta tes positif Covid-19 menunjukkan bahwa 47 orang terpapar varian BA.1 dan juga BA.2 dengan interval 20 hingga 60 hari.
Mereka yang terpapar dua varian Omicron tersebut sebagian besar masih muda, belum divaksinasi, dan mengalami gejala ringan.
Sementara, 20 orang lainnya terpapar varian Omicron yang sama sebanyak dua kali.
Denmark sendiri telah mencatatkan 2,6 juta kasus Covid-19 dan sebagian besar di antaranya terpapar varian BA.2 yang menjadi dominan di negara tersebut pada awal tahun 2022.
Namun, negara itu kini sudah mencabut semua aturan pembatasan dan menyatakan bahwa Covid-19 tidak lagi menjadi ancaman bagi masyarakat sejak 1 Februari 2022.
Sebagai informasi, virus corona sendiri telah membunuh lebih dari 5,8 juta orang di seluruh dunia, berdasarkan penghitungan AFP pada Selasa (22/2/2022).
Di sisi lain, WHO memperkirakan jumlah kematian yang sebenarnya bisa dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi.
(TribunTernate.com/Ron)(The Straits Times)