Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemerintah Kaji Perizinan Mudik Lebaran 2022, Indikator Ini Jadi Pendukung Mudik Diperbolehkan

Apakah kondisi pandemi virus corona yang telah membaik ini akan membuat pemerintah memperbolehkan warganya untuk mudik lebaran? Ini kata pemerintah.

SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Ilustrasi mudik - Pemerintah sedang mengkaji perizinan mudik lebaran 2022. - Dalam foto: Penumpang saat turun dari KRI Makassar-590 usai sandar di Pelabuhan Gapura Surya, Tanjung Perak, Senin (3/6). 

TRIBUNTERNATE.COM - Sejak pandemi Covid-19 menyerang Indonesia pada tahun 2020 lalu, pemerintah pun melarang warganya untuk mudik lebaran.

Dengan begitu, dua tahun sudah masyarakat Nusantara dilarang untuk melakukan mudik lebaran selama pandemi berlangsung.

Namun, di tahun 2022 ini tampaknya kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air telah membaik ditandai dengan jumlah kasus harian yang terus melandai.

Lantas, apakah kondisi pandemi virus corona yang telah membaik ini akan membuat pemerintah memperbolehkan warganya untuk mudik lebaran?

Berkaitan dengan hal tersebut, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang mengkaji perizinan mudik lebaran 2022.

Menurut Wiku, untuk menentukan boleh tidaknya masyarakat melaksanakan mudik lebaran, pemerintah perlu mempertimbangkan segala indikator penanganan Covid-19 telah terkendali.

Baca juga: Kasus Covid-19 Global Naik Lagi, WHO Peringatkan Pandemi Belum Berakhir

Baca juga: Bila Anak Terinfeksi Covid-19, Haruskah Segera Dilarikan ke Rumah Sakit? Ini Penjelasannya

Indikator tersebut di antaranya mulai dari cakupan vaksinasi hingga tingkat kematian akibat Covid-19 yang secara konsisiten harus berada di angka yang rendah.

"Pemerintah sedang mengkaji hal tersebut dengan memastikan bahwa penularan Covid bisa dikendalikan dengan memastikan cakup vaksin dan booster semakin tinggi, protokol kesehatan dijalankan displin oleh masyarakat."

"Kasus harian Covid-19, BOR rumah sakit, kematian harus ditekan dan dapat konsisten rendah. Ini modal kita bersama," kata Wiku dalam konferensi persnya disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/3/2022).

Wiku memastikan, pemerintah akan segera mengumumkan boleh atau tidaknya mudik lebaran.

"Pemerintah akan mengumumkan update kebijakannya terkait hal ini apabila sudah siap," lanjut dia.

Di samping itu, Wiku menjelaskan perkembangan terkini penanganan Covid-19.

Ia menyebut bahwa kini kasus positif nasional turun sebanyak 64 persen dari puncaknya setelah menunjukkan tren penurunan selama 3 minggu berturut-turut.

"Setelah melewati puncak sebanyak 390 ribu kasus positif, jumlah penambahan kasus mingguan saat ini adalah 140 ribu atau telah turun 250 ribu kasus dari puncaknya," ungkap Wiku, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito. (Dok. Satgas Penanganan Covid-19)

Kabar baik lainnya adalah penurunan kasus positif juga terjadi secara menyeluruh di seluruh provinsi Indonesia.

Pekan lalu, tidak ada satu provinsi pun yang mengalami penambahan kasus lebih besar dari pada minggu sebelumnya.

Senada dengan kasus positif, kasus aktif konsiten mengalami penurunan selama dua minggu berturut-turut. Diketahui, hingga kini telah turun hingga 52 persen dari puncaknya. 

"Kasus aktif sempat mencapai tinggi tertinggi dengan jumlah kasus aktif sebesar 580 ribu per 24 Februari 2022. Sementara per 16 Maret lalu, jumlah kasus aktif hanya 280 ribu kasus," kata Wiku menambahkan.

Meski demikian angka saat ini masih jauh lebih tinggi tiga setengah kali lipat dibandingkan pada kasus aktif per 1 Februari, sebelum lonjakan kasus terjadi.

Mudik Menurut Epidemiolog

Ahli epidemiologi sekaligus Peneliti Global Security dari Griffith University Australia, Dicky Budiman memprediksi masyarakat bisa mudik pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

Kendati demikian, Dicky menyebut perlu ada aturan yang jelas dalam mengatur aktivitas mudik.

Misalnya, dari persyaratan sudah divaksinasi lengkap hingga masih menerapkan PPKM berlevel.

"Bisa, tentu dengan kebijakannya harus jelas dari awal, bahwa yang mudik harus sudah vaksin dua dosis, kemudian dalam masa proteksi."

"Atau sudah mendapat booster, tidak bergejolak (situasi Covid-19), tidak ada kasus kontak, jauh lebih aman saat ini," kata Dicky kepada Tribunnews.com, Senin (7/3/2022).

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman (Dok. Pribadi)

Baca juga: Ilmuwan Temukan Varian Covid-19 Baru Deltacron, Terdeteksi Sejak Awal Tahun 2022, Seberapa Parah?

Baca juga: Tak Bisa Disamakan, Covid-19 Omicron Masih Lebih Mematikan Dibandingkan Flu Musiman

Menurut dia, menuju masa transisi pandemi, vaksinasi dosis lengkap menjadi syarat orang bisa berpergian.

Dicky pun menyarankan arus mudik bisa dilakukan pada wilayah asal dan dituju maksimal PPKM level 2.

"Yang ada menerapkan masa transisi dengan era baru, bahwa berpergian harus divaksinasi."

"Orang yang berpergian bukan ke daerah yang sedang bergejolak Covid-19 atau dari daerah yang bergejolak," jelas Dicky.

Selain itu, Dicky berpendapat, masyarakat mampu menikmati ibadah shalat tarawih di masjid pada Ramadhan tahun ini. Khususnya pada wilayah PPKM level 1 dan 2.

Namun, tentu masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan saat beribadah.

Jika ke depannya penanganan Covid-19 terus membaik, Dicky optimis warga tak perlu menjaga jarak lagi saat shalat.

"Aktivitas PPKM 1-2 bisa dinikmati dengan tarawih tentu tetap memakai masker, status vaksinasi menjadi syarat. "

"Saya kira jika cakupan vaksinasi sudah minimal 70 persen dua dosisnya, rumah sakit tidak ada masalah, tren Covid-19 menurun, bisa tidak berjarak shaf-nya," jelas dia.

Dikatakannya, PPKM menjadi instrumen penting untuk mengendalikan penularan Covid-19.

Pembatasan aktivitas di bulan Ramadhan bisa dilonggarkan sesuai levelling PPKM daerah.

Ia juga mengingatkan, Jangan sampai masyarakat abai yang berakibat pada pemulihan pasca pandemi terganggu.

"Jauh lebih relatif aman, tetap upayakan 5M, protokol kesehatan, di bawah aturan PPKM itu," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Satgas Covid-19: Pemerintah Tengah Kaji Perizinan Mudik Lebaran Tahun 2022

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved