Terapi Cuci Otak hingga Dicopot dari Menteri Kesehatan, Ini 5 Kontroversi Terawan Agus Putranto
Mantan Menteri Kesehatan RI (Menkes), Terawan Agus Putranto, kini resmi diberhentikan keanggotaannya dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat.
4. Inisiator Vaksin Nusantara
Di tengah pandemi Covid-19, Terawan juga sempat disorot karena menggagas vaksin Covid-19 yakni Vaksin Nusantara.
Ia mengatakan bahwa Vaksin Nusantara dapat dengan mudah menangkal varian baru Covid-19.
"Bagaimana Vaksin Nusantara ini menghadapi varian baru? Gampang sekali, hanya perlu 8 hari. Antigennya saya ganti," ujarnya menyakinkan.
Ia mengatakan, hal yang perlu dilakukan adalah mengganti antigen yang cocok sesuai dengan varian baru yang dihadapi.
"Antigen itu adalah rekombinan dari spike S. Jadi kita tinggal lihat dia mutasi mana dan tinggal, kita gabung-gabung saja. Kita tambahi misalnya dari Inggris, Afrika, atau India," ungkap Eks Menteri Kesehatan ini, Rabu (16/6/2021) dikutip Tribunnews.com.

Namun, munculnya vaksin nusantara itu juga sempat mendapat kontroversi.
Dikutip dari Kompas.com, uji klinis vaksin nusantara sempat mengalami beberapa masalah.
Mulai dari tak melalui tahap praklinis hingga relawan uji klinis mendapati kejadian tak diinginkan.
Kendati demikian, sejumlah tokoh publik, dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto hingga KSP Moeldoko pernah disuntik vaksin ini.
5. Dipecat IDI, Diduga karena Kontroversi Terapi Cuci Otak hingga Promosikan Vaksin Nusantara
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) memberhentikan Terawan Agus Putranto dari anggota IDI secara permanen.
Keputusan tersebut ditetapkan dalam Muktamar XXXI IDI di Banda Aceh, Jumat (25/3/2022) dikutip dari laman epidemiolog UI, Pandu Riono.
Diduga alasan Terawan dicopot keanggotan IDI karena kontroversi terapi cuci otak hingga promosi vaksin nusantara.
Hal itu berdasarkan pesan berisi gambar yang diterima redaksi Tribunnews.com.
Gambar tersebut berupa surat Majelis Kode Etik Kedokteran (MKED) kepada Ketua Umum IDI yang bertanggal 8 Februari 2022.
Dalam surat itu, Ketua MKED Pukovisa Prawiroharjo membeberkan sejumlah alasan mengapa pihaknya merekomendasikan pemecatan Terawan.
Berikut poin-poin dalam surat tersebut.
- MKED menganggap Terawan tidak memiliki itikad baik setelah diberikan sanksi terkait metode ‘cuci otak’ pada 2018 silam.
Terawan disebut belum memberikan bukti telah menjalankan sanksi etik selama periode 2018-2002.
- Terawan dipecat karena mempromosikan Vaksin Nusantara secara luas meskipun penelitiannya belum selesai. Dalam beberapa kesempatan, Terawan memang gencar mempromosikan vaksin tersebut meskipun tidak lagi menjabat sebagai Menteri Kesehatan.
- Terawan membentuk Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Klinik Indonesia (PDSRKI) yang dianggap MKED tidak sesuai prosedur yang benar.
- Bahkan ada surat edaran PDSRKI yang menginstruksikan agar anggota organisasi baru ini tidak menghadiri acara IDI.
Namun, Tribunnews saat ini masih berusaha menghubungi pihak terkait guna mengkonfirmasi isi surat ini.
(Tribunnews.com/Shella Latifa/Rina Ayu/Inza Maliana/Malvyandie)(Kompas.com/Ihsanuddin/Resa Eka Ayu Sartika)(Kontan/Anggar Septiadi)
Baca berita soal Dokter Terawan Diberhentikan Dari IDI
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Kontroversi Dokter Terawan: Penggagas Terapi Cuci Otak, Dicopot dari Menkes, Kini Dipecat IDI