Kesultanan Ternate
Permaisuri Sultan Ternate: Panggil Saya Jo Ou Ma Boki
Panggil saja Boki (Jo Ou Ma Boki) ujar, permaisuri menjawab pertanyaan wartawan.
Jabatan Kesultanan Islam tertua di Indonesia timur ini sempat lowong selama lima tahun, hingga pengukuhan 4 bulan lalu.
Seremoni pengkuhan itu sempat diwarnai aksi protes dari saudara sebapak sultan, Firman Syah.
Dari pantauan TribunTernate.com, Jou Ma Boki tak memberi kata sambutan.
Sebelum pengukuhan, dia berdiri di sisi kanan sultan.
Namun, kurang dari dua menit, pengawal sultan, meminta Boki pindah ke sisi kiri.
Di belakang pasangan simbol kesultanan tertua di timur Nusantara ini, berdiri empat Kapita.
Mereka semacam body guard, pengawal sultan.
Baca juga: Raja Ternate Rayakan Ulang Tahun dan Pengenalan Istri Sultan dengan Upacara Adat
Keempatnya berseragam hitam pekat.
Mereka berdiri tegap tanpa suara.
Keempatnya besorban dan berjubah hitam, dan menenteng pedang.
Inilah simbol tua pengawal kesultanan yang sudah berusia hampir 1.000 tahun.
Sekadar informasi Boki mendiang Sultan sebelumnya, sempat berurusan dengan polisi.
Kurang dari setahun setelah mangkatnya Sultan, boki ke-4, Kamis (31/3/2016), ditangkap di kasus penipuan dan pemalsuan.
Polda Maluku Utara menjemput paksa dan menangkap mantan Permaisuri Kerajaan Ternate, Nita Budhi Susanti (48), di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Nita menjadi tersangka kasus penipuan, penggelapan, dan pemalsuan identitas di Ternate, Maluku Utara ini, kemudian dititipkan di di Polsek Ciputat, Tangerang Selatan.
Istri mendiang Sultan Ternate Mudaffar Sjah ini diduga berpura-pura mengandung dan melahirkan anak kembar laki-laki yang kemudian dinobatkan menjadi Raja Ternate.
Nita telah lama ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan, penggelapan, dan pemalsuan identitas pada akta kelahiran.
Kini, berkas penyidikan kasus itu akan segera dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Maluku Utara untuk segera disidangkan di pengadilan. (*)