Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Utang Negara Tembus Rp7.000 Triliun, Mungkinkah Indonesia akan Bangkrut Seperti Sri Lanka?

Jumlah tersebut diketahui dari data APBN Kita per tanggal 28 Februari 2022 yang menyebut bahwa utang negara tercatat sebesar Rp7.014,58 T.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ILUSTRASI Uang - Utang pemerintah Republik Indonesia telah menembus Rp7.000 T di akhir Februari 2022. 

TRIBUNTERNATE.COM - Sejak akhir Februari 2022, utang pemerintah RI telah menembus angka Rp7.000 triliun.

Jumlah tersebut diketahui dari data APBN Kita per tanggal 28 Februari 2022 yang menyebut bahwa utang negara tercatat sebesar Rp7.014,58 T.

Meski jumlah tersebut sangat besar, namun pemerintah menyebut bahwa jumlah utang ini masih terjaga dalam batas aman, wajar, dan terkendali.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bahkan menyebut bahwa rasio utang terhadap PDB RI masih lebih kecil apabila dibandingkan dengan negara ASEAN, G20, maupun negara di seluruh dunia.

"Untuk menjaga dari kesehatan APBN, rasio utang (Indonesia) termasuk relatif rendah diukur dari negara ASEAN, G20, dan seluruh dunia," ucap Sri Mulyani dalam tayang YouTube Komite Stabilitas Sistem Keuangan seperti dikutip Kompas.com, Jumat (15/4/2022).

Soroti Kasus Gagal Bayar Sri Lanka

Meski Menkeu menyebut bahwa jumlah utang tersebut masih wajar, namun ia tetap mewaspadai lonjakan utang Indonesia hingga menyoroti kasus gagal bayar yang dialami Sri Lanka.

Sebagai informasi, Sri Lanka mengumumkan bahwa negaranya bakal gagal membayar utang luar negeri sebesar 51 miliar dollar AS atau setara dengan Rp732 triliun (kurs Rp 14.371).

Gagal bayar diumumkan sebagai langkah terakhir setelah Sri Lanka kehabisan devisa untuk mengimpor barang pokok yang dibutuhkan masyarakat.

Baca juga: Sri Lanka di Ambang Kebangkrutan akibat Krisis Covid-19, Orang Muda Antre untuk Meninggalkan Negara

Baca juga: BI Sebut Utang Luar Negeri Indonesia Masih Terkendali Meski Jumlahnya Dekati Rp6.000 Triliun

"Ini tetap kita jaga secara sangat hati-hati dan secara prudent. Kami lihat tekanan seluruh dunia ke negara-negara akan meningkat, seperti saah satu negara yaitu Sri Lanka, kami akan liat sisi bagaimana menjaga (porsi utang)," beber Sri Mulyani.

Wanita yang akrab disapa Ani ini lantas mengungkapkan siasatnya agar Indonesia tak mengalami gagal bayar seperti Sri Lanka.

Ia mengaku akan terus mengelola utang secara hati-hati dan bijaksana dengan menghitung/mengkalkulasi jumlah, tenor, dan komposisi mata uang dari penarikan utang lewat penerbitan obligasi pemerintah.

Beberapa langkah pengelolaan utang secara prudent pun telah disiapkan oleh Menkeu, baik untuk tahun ini dan tahun depan.

Langkah ini disiapkan untuk mencapai target konsolidasi fiskal menekan defisit di bawah 3 persen pada 2023.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Hal-hal yang Dilakukan Kemenkeu di Tahun 2022

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved