Haji 2022
Tahun Ini, Indonesia Mendapat Kuota Haji 100.051 Jemaah
Menurut Yaqut, kepastian jumlah kuota haji ini menjadi salah satu kabar gembira yang perlu disampaikan kepada umat Islam Indonesia.
Artinya, nanti para jemaah akan dilayani oleh sekitar 1.000 petugas kesehatan.
Merespon hal ini, mantan Kepala Klinik Haji Indonesia di Makkah Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan selain pengetahuan dan keterampilan kesehatan pada umumnya maka tentu perlu ada perhatian khusus pada aspek Covid-19 yang perlu diketahui petugas kesehatan haji tahun ini.
Setidaknya dalam tiga aspek yang perlu dipersiapkan.
Pertama, aspek pencegahan yang perlu disiapkan dalam tiga bentuk.
Mengatur dan mengarahkan jamaah agar tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan situasi dan keadaan yang ada.
"Bukan hal yang mudah tetapi perlu dilakukan dan disiapkan berbagai kemungkinannya sejak sekarang," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/4/2022).
Lalu, prosedur mencegah penularan kalau ada jamaah yang sakit atau kemungkinan tertular, mulai dari isolasi dan karantina harus dilakukan, pengaturan kamar dan tempat tidur di penginapan dan lainnya.
Juga selalu mengawasi ekstra ketat situasi komorbid para jemaah, agar tidak menjadi faktor risiko tertular Covid-19 dan atau menjadi faktor risiko penyakitnya memberat.
Kedua adalah persiapn mendeteksi atau mendiagnosis Covid-19 bagi jemaah. Karena ini akan dilakukan di Arab Saudi maka tentu harus mengikuti prosedur di sana, baik tentang pemeriksaan PCR ataupun mungkin pemeriksaan genome sequencing.
"Ini perlu sejak sekarang dipersiapkan bagaimana kemungkinan penggunaannya tes mandiri ini pada jamaah Haji kita di tahun ini," ungkap Tjandra.
Persiapan ketiga meliputi penanganan pasien, utamanya juga perawatan dan pengobatan jamaah yang terkena Covid-19.
Persiapan dan sarana serta prasarana kesehatan di Arab Saudi amat memadai.
Namun petugas kesehatan haji Indonesis tentu perlu berkoordinasi secara amat erat dengan sistem kesehatan di Arab Saudi.
"Dari pengalaman tahun-tahun yang lalu maka seringkali tantangannya bukanlah aspek medis teknis semata, tetapi hambatan bahasa misalnya, atau makanan dan perbedaan sosial budaya lain yang bukan tidak mungkin dapat menyulitkan situasi kesehatan jamaah kita, apalagi kalau kasus COVID-19 yang harus isolasi terpisah di RS nantinya di Arab Saudi," ungkap mantan petinggi WHO Asia Tenggara ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menteri Agama: Kuota Haji Indonesia Tahun Ini 100.051 Jemaah
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Petugas Kesehatan Haji Indonesia Tahun Ini Perlu Dibekali Pengetahuan Penanganan Covid-19